Jadi Orang Pertama yang Tepat Meramal Apa yang Akan Terjadi di China, Ahli Kimia Ini Juga Ungkap Akhir dari Wabah Corona!

By Virny Apriliyanty, Rabu, 25 Maret 2020 | 10:10 WIB
Ilustrasi terinfeksi virus corona (Tribunnews.com)

Pada 16 Maret, China telah menghitung total 80.298 kasus dan 3.245 kematian.

Dia juga punya pandangan serupa untuk Amerika Serikat.

Sementara itu, menurutnya yang dibutuhkan di tengah wabah virus corona adalah mengendalikan kepanikan.

"Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan ... kita akan baik-baik saja," katanya.

Baca Juga: Bikin Geger! Sudah Makan 4000 Korban Jiwa, Ternyata Virus Corona Justru Datangkan Hal Baik Ini di Italia!

Baca Juga: Pantas Difitnah jadi Sumber Awal Corona, Ternyat Begini 'Joroknya' Pasar Tradisional di Kota Wuhan yang Bikin Bulu Kuduk Merinding!

Levit pun menambahkan jika data tersebut tidak mendukung akan terjadinya kesuraman dan epidemologis malapetaka telah diperingatkan.

"Angka-angka masih 'berisik' tetapi ada tanda-tanda jelas pertumbuhan (penyebaran virus corona) melambat," katanya kepada kepada LA Times.

Ia mengklaim bahwa bagaimanapun, data kematian di AS mendukung temuannya.

Sekarang ada 35.224 kasus dan 471 kematian di AS, pada Senin pagi, menurut Universitas Johns Hopkins .

Pada Jumat sore, ada 16.018 kasus dan 210 kematian.

Levitt mengatakan himbauan menjaga jarak sosial dan mendapatkan vaksinasi terhadap flu sama-sama penting untuk memerangi penyebaran.