Peneliti Ungkap Hasil Otopsi Jenazah Korban Corona, Terkejut Ketika Temukan Deretan Organ Dalam Ini Rusak Parah dan Kondisnya Mengerikan

By Virny Apriliyanty, Rabu, 25 Maret 2020 | 15:10 WIB
Jenazah Hanya Boleh Dilihat Keluarga dengan Syarat Ketat, Inilah Aturan Penanganan Jenazah Covid-19 dari Kemenkes (Yuan Zheng/EPA)

Peneliti Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Korban Virus Corona, Terkejut Ketika Temukan Deretan Organ Dalam Ini Rusak Parah dan Kondisnya Mengerikan

SajianSedap.com - Virus corona kini jadi wabah yang paling mengerikan di seluruh dunia. 

Bayangkan saja, wabah ini menyebar dengan sangat cepat hingga memakan banyak korban meninggal. 

Wabah ini dianggap mirip dengan SARS danm MERS menurut peneliti China dalam studi terbarunya, yang hingga kini masih terus diteliti.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Dari Cara Masak Cumi Tidak Alot Ala Restoran sampai Asal Penyebaran Virus Corona Ternyata Bukan dari Pasar di Wuhan

Baca Juga: Belum Selesai Pandemi Corona, Kini Muncul Wabah Baru Bernama Hantavirus! Begini Penjelasan Ahli

Menurut peneliti China, mereka telah melakukan otopsi untuk mengetahui bagian dalam tubuh korban yang meninggal akibat virus corona.

Hasilnya pun mengejurkan, ilmuwan temukan hal-hal yang selama ini belum pernah kita ketahui.

Hasil Otopsi Jenazah Korban Corona

Laporan yang diterbitkan oleh jurnal media Inggris, The Lancet ini berdasarkan otopsi yang dilakukan para ahli dari Pusat Medis Kelima Rumah Sakit Umum, Tentara Pembebasan Rakyat di Beijing.

Mereka memperoleh sampel biopsi dan otopsi, dari seorang pria berusia 50 tahun yang meninggal akhir Januari lalu akibat virus corona.

Hasilnya ilmuwan temukan situasi yang mirip dengan wabah SARS, penyakit yang pernah menyerang China Selatan tahun 2002-2003.

Pandemi Corona

Baca Juga: PATUT Dicontoh, Pria Pertama yang Terdeteksi Corona Ini Bagikan Rahasianya Bisa Sembuh! Paksa Diri Lakukan Hal Ini Selama 16 Hari di RS!

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap! WHO Sebut Virus Corona Dapat Bertahan Hidup di Udara dan Beberkan Strategi yang Dipakai Untuk Basmi Wabah Ini

Pada saat itu SARS menewaskan lebih dari 800 orang dan lebih dari dua lusin negara saat itu juga merasakan dampak dari wabah tersebut.

Sementara itu wabah MERS mewabah tahun 2012, pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi menyebabkan 860 kematian secara global.

Pria yang diotopsi di Beijing itu memiliki gejala awal pada 14 Januari kemudian meninggal dua mingggu kemudian.

Setelah itu dia mendonasikan tubuhnya untuk bahan penelitian jika dirinya meninggal, namun akhirnya dia benar-benar tewas.

Kemudian setelah ilmuwan melakukan penelitin dengan otopsi temukan pada alveoli di kedua paru-parunya mengalami kerusakan.

Juga ditemukan cedera pada hatinya yang kemungkinan disebabkan oleh virus corona.

Ada kerusakan yang kurang substansial pada jaringan jantung, menunjukkan bahwa infeksi "mungkin tidak secara langsung merusak jantung."

Baca Juga: Bikin Geger! Sudah Makan 4000 Korban Jiwa, Ternyata Virus Corona Justru Datangkan Hal Baik Ini di Italia!

Baca Juga: Pantas Difitnah jadi Sumber Awal Corona, Ternyat Begini 'Joroknya' Pasar Tradisional di Kota Wuhan yang Bikin Bulu Kuduk Merinding!

Peneliti mengatakan, bahwa pengobatan antiinflamasi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh secara rutin digunakan di luar uji klinis.

Wa Fu-sheng dan Zhao Jingmin dua rekan penulis itu tidak mampu menghadapi kometar lebih lanjut.

Tapi mereka mencatat dalam penelitian ini bahwa tidak ada patologi yang ditemukan, sebelum kasus virus corona.

Wabah ini telah menyebabkan sekitar 74.000 orang terinfeksi dan lebih dari 2.000 orang meninggal, sementara yang disembuhkan sekitar 16.000 orang.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Lebih dari 25 negara telah melaporkan infeksi virus corona, dan memicu kekhawatiran bahwa wabah tersebut oleh WHO digolongkan sebagai darurat global.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam The Lancet oleh para spesialis dari University of Edinburgh pada 7 Februari berpendapat bahwa, tentang penggunaan kortikosteroid.

Suatu kelas hormon steroid banyak digunakan selama wabah SARS dan MERS dan telah dicoba pada pasien virus corona baru.

Baca Juga: Menakjubkan! 700 Warga di Wuhan Kebal dari Virus Corona, Ternyata Konsumsi Ini yang Jadi Rahasianya! Wajib Tahu

Baca Juga: Makan Hati Virus Corona Dianggap Lelucon Sampai Renggut Nyawa 6 Dokter, Happy Salma Murka di Instagram!

Studi pengamatan menyarankan penggunaannya untuk mengurangi peradangan dapat menyebabkan komplikasi termasuk diabetes, kematian jaringan tulang dan penundaan pengangkatan virus.

Lima ilmuwan China yang dipimpin oleh Lianhan Shang dari Universitas Pengobatan China Beijing, menerbitkan tanggapan terhadap penelitian yang mendorong penggunaaan kortikosteroid dalam kasus tertentu.

Tanggapan ini mengakui risiko penggunaan kortiskosteroid dosis tinggi pada pasien virus corona, termasuk potensi infeksi lainnya.

Tapi mungkin dibenarkan untuk pasien yang sakit kritis dengan peradangan yang signifiasinnya terletak di paru-paru mereka.

Artikel ini telay tayang di Intisari.id dengan judul Peneliti Terkejut Ketika Bongkar Jenazah Korban Virus Corona, Mereka Temukan Organ Dalamnya Kondisinya Mengerikan, Ternyata Bagian Ini 'Rusak' Setelah Terserang Virus Corona

Baca Juga: Bak Cinta Buta, Wanita Ini Rela Langgar Lockdown Demi Bisa Berkencan di Tengah Wabah Corona! Berujung Dapat Ganjaran Pahit Ini

Baca Juga: Padahal Bersebelahan dengan China, Ternyata Rusia Punya Cara Cerdik Agar Tak Tertular Virus Corona! Terlambat Dilakukan Indonesia!