Pulang Kampung daripada Mati Kelaparan di Tengah Wabah Corona, Sejumlah Warga Pilih Mudik dengan Jalan Kaki

By Raka, Senin, 30 Maret 2020 | 12:15 WIB
Ilustrasi Mudik (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

SajianSedap.com - Di tengah wabah virus corona, opsi lockdown disebut paling ampuh menangkal virus ini.

Namun, jika tidak diterapkan secara baik, bisa-bisa terjadi kekacauan.

Seperti yang terjadi pada negara yang satu ini.

Baca Juga: Mbak You: 'Maaf, Kita Bisa Bertemu dengan Ramadhan dan Lebaran yang Tidak Semestinya dan Tidak Biasanya'

Bahkan sejumlah warga memilih mudik dibanding mati kelaparan di kota tempat mereka bekerja.

Mereka pun rela berjalan kaki demi bertemu sanak keluarga.

Rela jalan kaki ke kampung halaman

Ditutupnya pabrik-pabrik industri dan pembatasan transportasi umum di India, membuat sebagian besar pekerja migran terpaksa jalan kaki pulang ke desanya.

Mereka tidak punya cukup uang untuk bertahan hidup, karena upahnya dibayar secara harian.

Lockdown India mencakup negara-negara bagian, yakni dengan banyaknya perbatasan yang ditutup.

Baca Juga: Titik Terang Berakhirnya Pandemi Corona Mulai Terlihat! Ahli Beberkan Syarat yang Harus Dilakukan Agar Prediksi Tak Meleset!

Baca Juga: Enggak Nyangka! Bukan Cuma Cuci Tangan, Makanan Favorit Sejuta Umat Ini Wajib Dikonsumsi Agar Terhindar dari Virus Corona

Baca Juga: Coba Cari Nama 'Shi Zhengli' di Internet! Ia Dimaki dan Dijuluki Iblis Karena Dianggap Penyebar Corona, Fakta Sesungguhnya Kini Terungkap!

Imbasnya adalah pergerakan warga yang terbatas, dan operasional sebagian besar transportasi umum yang terhenti.

Di New Delhi, beberapa bus masih beroperasi tapi hanya mengizinkan pemegang izin pemerintah untuk naik.

Sementara itu polisi dan paramiliter menghentikan kendaraan pribadi yang melintas.

Beberapa negara bagian seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.

Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.

Baca Juga: Takut Virus Corona Ada Di Bahan Makanan yang ia Beli, Ibu Ini Lakukan Hal Ekstrim Yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Dampak dari sangat terbatasnya transportasi umum, para pekerja migran memilih pulang jalan kaki.

Suasana mudik di India

Dari pantauan AFP pada Sabtu (28/3/2020) ribuan orang berjalan jauh pulang ke desanya.

Mereka juga hanya membawa sedikit uang dan makanan, karena restoran serta rumah makan tutup di sepanjang jalan.

"Daripada mati kelaparan, kami memutuskan untuk berjalan," kata Dilipji Thakor, seorang pekerja di pusat perbelanjaan Ahmedabad.

Kana Ram, seorang pejabat distrik di pos perbatasan negara bagian Rajasthan dan Gijarat, mengatakan ada 21.000 orang yang melintas pada Kamis (26/3/2020).

Kemudian pada Jumat dia menuturkan jumlahnya menurun signifikan, tapi masih terlihat sekitar 500 orang melintas per jam.

Selain pembatasan transportasi, India juga menutup perkantoran dan pabrik-pabrik.

Akibatnya banyak buruh kehilangan pekerjaan dan tidak punya cukup uang, karena upah mereka dibayar secara harian.

Baca Juga: Sudah Memakan Korban Hingga Ratusan Jiwa, Sejumlah Rumah Sakit Tak Punya Fasilitas Mumpuni Menangani Pasien Virus Corona

Dilansir dari AFP, para buruh ini tinggal di apartemen yang sempit, bekerja berjam-jam untuk beberapa dollar sehari, dalam kondisi yang kerap tidak aman tanpa jaminan sosial.

Menurut statistik pemerintah India, setiap tahun ada lebih dari 9 juta buruh dari pedesaan yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.

Mereka biasanya melamar di bidang konstruksi atau pabrik-pabrik.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Sampai Seminggu Terapkan Lockdown, Kekacauan Terjadi di India"