Ngeyel Dihimbau Jangan Pulang Kampung,Pria di Garut Positif Virus Corona Setelah Pulang dari Jakarta Naik Bus

By Virny Apriliyanty, Selasa, 31 Maret 2020 | 14:58 WIB
Gubernur Sumsel Putuskan Tiadakan Lockdown, Namun Menghimbau Perantau Tak Mudik Dulu ()

 

SajianSedap.com - Virus corona membuat pemerintah mengeluarkan larangan untuk pulang kampung pada momen Lebaran 2020 ini. 

Gubernur DKI, Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak meninggalkan Jakarta.

Terlebih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta," ungkap Anies dalam konferensi pers, Sabtu (28/3/2020) dilansir Facebook Pemprov DKI.

Baca Juga: Mengiris Hati! Padahal Sudah Bertaruh Nyawa Demi Tangani Pasien Corona, Semua Pasti Kaget Saat Tahu Penghasilan Perawat Cuma Segini!

Baca Juga: Situasi Jakarta Mengkhawatirkan! Dengan Suara Bergetar, Anies Baswedan Ungkap Strategi yang Akan DIlakukan Demi Basmi Wabah Corona

Anies mengungkapkan agar masyarakat tidak pulang kampung.

"Saya berharap kepada masyarakat, ambil sikap bertanggung jawab untuk tidak pulang kampung, apalagi jika berstatus orang dalam pemantauan," ujar Anies.

Namun, masyarakat diketahui masih tetap ngeyel. 

Yang terbaru, seorang pria di Garut positif Corona setelah pulang dari Jakarta.

Pria di Garut Positif Corona

Kasus pasien positif virus corona (Covid-19) kembali bertambah di Garut.

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (31/3/2020), pasien tersebut adalah seorang laki-laki berusia 56 tahun.

Sebelumnya dia sempat dirawat dengan status PDP selama 4 hari. Dan berasal dari daerah Garut bagian timur.

 

Makassar larang mudik dan batasi kinerja KPU

 

Baca Juga: Tak Perlu ke Rumah Sakit! Dokter Beberkan Cara Mudah Obati Gejala Virus Corona dari Rumah, Cuma Dengan Konsumsi Ini!

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Bernafas Lega! Denny Darko: 'Virus Corona Akan Segera Mereda Dalam Hitungan Hari'

Namun kini telah diisolasi di RSUD dr Slamet Garut selama empat hari.

Menurut Bupati Garut Rudy Gunawan, pasien tersebut baru saja datang dari Jakarta alias mudik.

Sehingga mereka akan melakukan tracing interaksi orang tersebut selama berada di Garut.

"Datang ke Garut tanggal 20 Maret, menggunakan bus umum dari Jakarta dan naik angkot ke rumahnya," kata Rudy Gunawan.

Rudy mengaku, semua orang yang datang dari Jakarta statusnya sudah dinyatakan orang dalam pemantauan (ODP).

Apa yang terjadi di Garut juga telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Misalnya di Tegal.

Baca Juga: Dampak Panic Buying Saat Corona, Potret Makanan yang Terbuang Sia-sia ini Jadi Sorotan

Baca Juga: Sepi Orderan karena Corona, Driver Ojol ini Harus Terima Kenyataan Pahit Ditagih Debt Collector, 'Padahal Baru Telat 3 Hari'

Seorang pasien dinyatakan positif vius corona setelah sampai di Tegal.

Sebelumnya dia baru pulang dari Dubai, Uni Emirat Arab, dan berangkat ke Tegal naik kereta api dari Jakarta.

Kedua kasus di atas bisa menjadi bukti bahwa mereka yang pulang kampung alias mudik bisa membahayakan orang lain, termasuk keluarga mereka di kampung halaman.

Sebab, mereka bisa menjadi carrier alias orang menyebarkan virus corona.

Tak hanya keluarga, para pemudik itu juga bisa membahayakan orang lain yang melakukan kontak dengannya selama perjalanan mudik.

Misalnya orang yang duduk di sebelahnya selama naik bus atau naik kereta.

Saat ini, pemerintah pusat sudah melarang setiap warga untuk mudik. Terutama mereka yang berasal dari Jabodetabek.

Baca Juga: Akibat Corona, Yuni Shara Terima Kenyataan Pahit Tidak Miliki Penghasilan Lagi, ,Gak Ada Pilihan'

Sebab jumlah pasien positif virus corona di daerah tersebut sangat banyak.

Lalu pemerintah daerah juga langsung melakukan pemeriksaan pada setiap orang yang baru datang dari luar daerah.

Jika mereka bersikeras untuk pulang kampung, mereka akan langsung berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan harus melakukan isolasi selama 14 hari.

Jika mereka mudik dan tidak melakukan isolasi, pemerintah daerah akan ditindak lebih tegas.

"Saya sudah menerima laporan dari gubernur jawa tengah, gubernur DIY bahwa di provinsi sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupun kelurahan bagi para pemudik."

"Ini saya kira insiatif yang bagus," kata Presiden Jokowi.

Artikel ini telay tayang di Intisari.id dengan judul Baru Pulang dari Jakarta dan Naik Bus, Seorang Pria di Garut Positif Virus Corona, Bukti Kita Tidak Boleh Mudik di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Terbukti! Pasien Terinfeksi Virus Corona Tanpa Gejala Ternyata Dapat Sembuh Dengan Sendirinya! Dokter Ungkap Rahasianya