Teka-teki Virus Corona Mulai Terbongkar! Ilmuan Kaget Saat Temukan 'Rahasia' Ini di China
SajianSedap.com - Para ilmuwan sedang giat melakukan berbagai cara untuk bisa memburu asal muasal virus corona.
Perburuan itu membuahkan hasil menarik satu di antaranya soal adanya segelintir orang yang berhasil bertahan tak terinfeksi virus tersebut.
Ilmuwan menduga kelelawar menjadi epidermi khusus yang menyebarkan virus mematikan tersebut.
Hal itulah yang membuat para peneliti pergi ke sarang kelelawar terbesar yang ada di China.
Penelitian di sana menghasilkan sesuatu yang besar dan mengekutkan.
Baca Juga: Where To Stay in Puncak: Pullman Ciawi Vimala Hills Resort, The Perfect Retreat from City Life
Dikutip dari Daily Mirror, (13/3/2020), di hutan belantara Tiongkok, ada sebuah gua yang menjadi tempat tinggal kelelawar liar.
Tempat itu memberi jawaban ilmuwan bisa memecahkan teka-teki soal virus corona.
Temuan Peneliti di China
Gua itu penuh dengan kelelawar yang kemungkinan membawa virus corona terkait SARS.
Laporan mengatakan para peneliti telah mencatat dan prihatin dengan wabah virus corona seperti SARS yang mungkin melompat dari kelelawar ke manusia.
Ini akan memnimbulkan konsekuensi mengerikan.
Wabah ini telah melampaui SARS dalam jumlah mengerikan dan menyebar ke seluruh dunia.
Penelitian dari penemuan ini juga muncul dalam sorotan dan menarik minat internasional.
Peneliti utamanya Zheng-Li Shi dari Institute Virologi Wuhan mengatakan sedang mencari "ibu iblis" ketika dia dituduh teori virus corona telah lepas dari lab-nya.
Dia menunjukkan makalah ahli virus tahun 2005 dan studi kedua Shi tahun 2017 yang melibatkan pengambilan sampel dari kelelawar.
Hingga menyelidiki orang yang tinggal di dekatnya.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Penelitian sebelumnya telah mencatat bahwa kelelawar di gua tersebut menjadi tuan rumah berbagai virus corona yang mirip dengan wabah SARS.
Pada saat itu, wabah SARS menewaskan 774 orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 di seluruh dunia.
Draft makalah ini belum ditinjau, tetapi penting untuk menguji kemampuan semua studi ilmiah baru.
Namun pada tahun 2017, ahli virologi itu menetapkan temuan kedua setelah lima tahun penelitian yang berfokus pada gua Yunnan.
Kali ini menyelidiki sampel tinja yang dikumpulkan dari populasi kelelawar.
Mereka menemukan virus corona dalam empat spesies kelelawar yang berbeda, termasuk satu virus dengan genom 96% identik dengan virus yang pertama kali ditemukan.
Virus yang ditemukan dalam kelelawar memiliki kesamaan genetik dengan virus corona tetapi berbeda dengan virus SARS.
Peter Daszak presiden EcoHealth Alliance, sebuah organisasi penelitian swasta yang bekerja sama dengan Shi di Yunnan mengatakan pada New York Times.
Peneliti sebenarnya telah memperingatkan jenis virus ini selam bertahun-tahun.
Daszak menceritakan bagaimana beberapa orang di Yunnan pada 2017 termasuk sekitar 400 orang tinggal di dekat gua kelelawar.
Studi menemukan mereka 3% membawa antibodi terhadap virus corona terkait SARS.
Virus Corona Bukan Fenomena Baru
Peneliti itu mengatakan hasilnya kepada ilmuwan dan mengatakan pada saat itu virus corona bukanlah fenomena baru.
"Kami tidak tahu apakah mereka pada saat itu sakit. Kami tidak tahu apakah mereka diekspos sebagai anak-anak atau orang dewasa," Daszak mengatakan kepada Times.
Peneliti itu mengatakan hasilnya kepada ilmuwan dan mengatakan pada saat itu virus corona bukanlah fenomena baru.
"Tapi yang kamu tahu adalah bahwa virus-virus ini membuat lompatan, berulang kali, dari kelelawar ke manusia," katanya.
Laporan awal tentang coronavirus baru yang berasal dari pasar makanan di kota Wuhan di China, menunjukkan virus baru dapat dikaitkan dengan kelelawar.
Namun asal pastinya belum jelas dan para ilmuwan sedang menyelidiki apakah itu muncul dari sejumlah hewan yang dijual untuk konsumsi manusia di pasar, termasuk ular dan trenggiling
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 'Rahasia' Hidup Orang-orang China yang Kebal dari Virus Corona, Darahnya Beda, Ilmuwan Sampai Kaget