Di Indonesia Sampai Ditolak Warga, Di Negara ini Jenazah Virus Corona Justru Dibutuhkan Jadi Pupuk Bayam

By Raka, Kamis, 2 April 2020 | 12:15 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19 ()

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya degan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Baca Juga: Lempar Komentar Pedas Soal Penanganan Virus Corona yang Dianggap Lamban, Ernest Prakarsa: 'Kurangin Gimik Pasien Sembuh'

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Kemudian dikubur dengan buru-buru, da ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mayat Pasien Corona di Korea Utara Ternyata tak Dimakamkan Atau Dikremasi, Tapi Jadi Pupuk Untuk Ini