Menyayat Hati! Korban Virus Corona Terus Berjatuhan Hingga Tak Ada Lahan Pemakaman, Keluarga Ini Terpaksa Tinggal Serumah dengan Mayat
SajianSedap.com - Kisah pilu harus dialami oleh seorang wanita setelah sang suami meninggal gara-gara terinfeksi virus corona.
Suaminya meninggal dunia lantaran terinfeksi virus corona, ternyata penderitaan wanita asal Ekuador ini belum usai.
Kini ia harus menemukan cara untuk dapat memakamkan jenazah suami yang diketahui positif virus corona ini.
Bukan tanpa sebab, ternyata negara Ekuador kini tengah kewalahan mengahdapi pandemi Covid-19.
Ribuan jiwa dikabarkan meninggal dunia setelah terpapar virus mematikan tersebut.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Saking kewalahan, Negara Ekuador pun tak mampu lagi memikirkan lahan pemakaman untuk jenazah korban corona.
Korban Virus Corona
Alhasil beberapa keluarga pun terpaksa tinggal dengan mayat keluarganya yang terpapar virus corona.
Melansir Daily Mirror Jumat (3/4/20), di kota Guayaquil, Ekuador, jenazah terpaksa tinggal atau dibakar sendiri oleh keluarganya di jalanan karena lonjakan kematian terlalu besar.
Misalnya keluarga dari Gabriella Orellana ini, mereka hancur setelah pejabat setempat tidak bisa menyedikan peti mati dan pemakaman dengan cepat.
Hasilnya, mereka tinggal bersama mayatnya hingga membusuk.
Dalam sebuah tayangan video yang viral, Gabiella Orellana datang ke rumah sakit untuk mengambil mayat suaminya.
Kemudian, keluarga itu diberi tahu sementara mereka harus tinggal bersama dengan mayat itu selama beberapa hari.
Mendengar jawaban itu, Gebriella menangis sambil memohon.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
"Jangan biarkan dia berbaring di sini,"ia memohon dalam rekaman ketika anak-anaknya terlihat berbaring di lantai belakangnya.
Lusinan keluarga di Ekuador mengalami nasib yang sama dan kewalahan untuk menjaga tubuh kerabat mereka yang meninggal akibat Covid-19.
Beberapa sangat putus asa sehingga mereka membakar mayatnya sendiri di jalanan atau membungkusnya dengan plasatik lalu membuangnya di trotoar.
Kamar mayat di rumah sakit Guayaquil memperlihatkan penuh dengan mayat-mayat.
Sementara mereka yang putus asa akan mengambilnya dan membakarnya di jalanan.
Satu keluarga memutuskan untuk membakarnya sendiri, karena pihak berwenang mengatakan mereka baru bisa mengurusnya beberapa hari lagi.
Mereka yang tidak punya pilihan selain membakarnya sendiri akan membuang mayat di tempat sampah.
Hingga saat ini Ekuador melaporkan 3.163 infeksi dan 120 kematian pada hari Kamis (2/4/20), tetapi jumlah korbannya bisa jauh lebih tinggi.
Negara itu sedang berupaya membangun kamp khusus untuk korban virus corona di Guayaquil di mana ada 80 orang tewas.
Satu unit tentara dan polisi bertugas untuk mengumpulkan korban virus corona sebanyak 150 mayat dalam sehari. Namun naik 30 beberapa hari yang lalu.
Pekan lalu pihak berwenang mengatakan mereka telah memindahkan 100 mayat dari rumah-rumah ke pelabuhan.
Baca Juga: WASPADA! Pakar Sebut Orang Tanpa Gejala Ternyata Jadi Penyebar Utama Virus Corona! Ini Buktinya
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kuburan Korban Corona Ludes, Wanita Ini Menangis Terpaksa Tinggal Serumah dengan Mayat Suaminya