Jadi Dokter Pertama yang Temukan Virus Corona, Begini Nasib Ai Fen Usai Dibungkam: 'Saya Dianggap Sudah Merusak Masa Depan'

By Siti Afifah, Selasa, 7 April 2020 | 09:47 WIB
Sebarkan kronologi temuan virus corona pertama kali, begini nasib Dokter Ai Fen sekarang! (ENRIWUELOPEZGARRE)

 

Seketika dia langsung melingkari kata SARS, mengambil foto, dan segera mengirimkannya kepada mantan teman sekelas di jurusan kedokteran yang bekerja di rumah sakit lain.

Dia juga sampai memanggil koleganya dari departemen pernapasan yang kebetulan tengah melintas.

"Saya katakan salah satu pasiennya terinfeksi virus mirip SARS," kisahnya.

Baca Juga: Walau Bisa Sembuh, Benarkah Pasien Corona Akan Alami Gangguan Fungsi Paru Seumur Hidup? Ini Jawaban Ahli

Baca Juga: Hal Mengerikan Akan Terjadi di Indonesia Jika Pemerintah Tidak Segera Lakukan Tindakan Ini! Pakar Peringatkan Gelombang Kedua Virus Corona

Segera saja foto tersebut menyebar di kalangan tenaga medis, termasuk oleh dokter Li Weliang yang memberikan peringatan sebelum ditegur aparat.

Malamnya, dia menuturkan menerima pesan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa informasi penyakit misterius itu seharusnya tidak disebarluaskan.

Sebab, kabar yang belum diketahui kebenarannya itu bisa mengakibatkan kepanikan. Dua hari kemudian, dia dipanggil komite disiplin RS.

Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan rumor" dan "merusak stabilitas".

"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya.

Baca Juga: 3 Minggu Diam di Rumah Dinas Suami Karena Corona, Bella Saphira Curhat, 'Tinggal di Dalam Komplek AD, Tidak Ada Fasilitas Club House Mewah'

Baca Juga: Jadi Tempat Penampungan Pasien Terinfeksi Corona, Intip Kelengkapan RS Darurat Covid-19 di Pulau Galang! Mulai dari Ruang Isolasi Hingga Asrama

Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar ataupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Ai Fen mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.