Mengiris Hati! Alih-alih Ingin Putuskan Mata Rantai Virus Corona, KDRT di Beberapa Negara Justru Merebak Ditengah Pandemi! Ini Buktinya

By Siti Afifah, Sabtu, 11 April 2020 | 15:15 WIB
Dampak lockdown di beberapa negara mengakibatkan tingkat KDRT melonjak (Tribunnews)

 

 

Dampak Pandemi Corona

Kepada New York Times, Lele mengatakan suaminya melakukan tindak kekerasan selama 6 tahun pernikahan. Namun, pandemi Covid-19 membuat kondisi semakin buruk.

“Selama pandemi ini kami tidak bisa keluar rumah, dan konflik kami semakin besar dan besar dan semakin sering,” tuturnya.

Di China, sebuah LSM yang bergerak dalam melawan kekerasan terhadap perempuan telah membuka help line sejak awal Februari.

Baca Juga: Bantuan Sembako Imbas Pandemi Corona Mulai Disalurkan, Wanita Ini Justru Keluhkan Isi Paket yang Dinilai Tak Layak 'Gak Salah Nih?'

Baca Juga: Kabar Baik dari Peneliti Indonesia! Senyawa pada Bahan Alami Ini Ternyata Ampuh Cegah Virus Corona! Mudah Ditemukan Sehari-hari

Tepat saat pemerintah melakukan lockdown di Provinsi Hubei yang merupakan episenter penyebaran virus corona.

Di Inggris, wilayah Avon dan Somerset mendapatkan laporan KDRT meningkat sebanyak 20 persen pada periode yang sama.

Di Spanyol, nomor darurat untuk KDRT menerima 18 persen lebih banyak panggilan pada dua minggu pertama lockdown.

“Kami mendapat banyak panggilan yang menyedihkan,"

"Yang menunjukkan betapa intens perlakuan buruk terhadap fisik dan psikologis ketika seseorang berada 24 jam di rumah,” tutur Ana Bella.

Minggu lalu, pihak kepolisian di Perancis melaporkan tingkat KDRT untuk seluruh wilayah negara meningkat 30 persen.

Baca Juga: Kasian Banget! Sembuh dari Corona, Pria Ini Malah Terpaksa Angkat Kaki Gara-gara Ditolak Warga Saat Pulang ke Kos, 'Terus Saya Tinggal di Mana?

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Indonesia! Peneliti Sebut Puncak Virus Corona Akan Terjadi Lebih Cepat dari Dugaan! Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah