WASPADA! Bukan Virus Corona, FIlsuf Sebut Ancaman Besar Ini yang Bisa Memusnahkan Manusia, Apa Itu?
SajianSedap.com - Virus corona kini tengah jadi pandemi global serta jadi perhatian para ahli untuk temukan obatnya.
Pasalnya, virus yang mematikan ini sudah banyak menelan korban jiwa di berbagai negara.
Namun, menurut filsuf bukan virus corona yang jadi ancaman manusia, melainkan hal lain.
Filsuf David Edmonds menjadikan asteroid sebagai salah satu sumber ancaman yang bisa memusnahkan manusia pada abad ini.
Ancaman lain mencakup penyakit, perang nuklir, overpopulasi, dan perubahan iklim.
Perang nuklir itu sendiri mungkin tidak akan memusnahkan seluruh manusia, namun dampak dari perang yang bisa membuat kita punah.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Ancaman Bagi Manusia
Seth Baum, dari the Global Catastrophic Risk Institute, mengatakan kota yang terbakar, setelah sebelumnya mengalami ledakan nuklir, bisa mengirim debu melewati awan.
Debu ini berpotensi bertahan di angkasa selama beberapa dekade, yang pada praktiknya akan memblokir sinar matahari.
Kombinasi kerusakan akibat perang, gangguan ekonomi, dan efek lingkungan dari perang nuklir bisa membuat manusia punah.
- Penyakit Menular
Lalitha Sundaram, pakar di Centre for Existential Risk, Cambridge, mengatakan penyakit flu menyerang Spanyol pada 1918.
Ketika itu, sekitar 50% dari populasi terkena penyakit ini dan antara 50 dan 100 juta orang meninggal dunia.
Baca Juga: Buah Impor Disebut Bisa Sebarkan Virus Corona, Badang Pengawas Makanan Angkat Bicara!
Penyakit menular menyerang ketika tengah berlangsung migrasi besar-besaran. Orang-orang pulang dari perang dan mereka tinggal secara berdekatan satu sama lain.
Ketika itu, orang melalukan perjalanan dengan kereta dan kapal.
Di era modern, meski pembuatan vaksin telah mengalami kemajuan besar, perjalanan melalui udara membuat penyakit menular dengan sangat cepat.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
- Hantaman asteroid
Sebelum 1980-an kita tidak pernah berpikir bahwa Bumi bisa menjadi "target" hantaman asteroid.
Namun saintis bapak-anak, Luis dan Walter Alvarez mengubah persepsi ini ketika pada 1980-an mereka menerbitkan hipotesis bahwa dinosaurus di Bumi punah akibat hantaman asteroid.
Hipotesis Alvares ini didukung oleh banyak pihak, termasuk satu panel ilmuwan internasional, dengan penemuan kawah raksasa di Semenanjung Yukatan di Meksiko.
Meski demikian, banyak yang setuju bahwa tingkat kemungkinan musnahnya manusia akibat asteroid lebih kecil dibandingkan sebab-sebab lain.
Overpopulasi, habisnya sumber daya dan perubahan iklim
Sebagian besar dari kita mengetahui ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Namun bagi Karin Kuhlemann, peneliti di University College London, ada yang juga perlu mendapat perhatian kita, yaitu overpopulasi.
Tema overpopulasi ini sangat menjadi berita utama media.
Demikian juga dengan masalah menepisnya sumber daya alam.
Kuhlemann berpendapat perubahan iklim dan overpopulasi saling terkait.
"Perubahan iklim dan menipisnya sumber daya alam merupakan dua aspek dari overpopulasi."
"Sumber daya menipis dan kita kemudian menggunakan minyak dan ini memperparah perubahan iklim," katanya.
- Rusaknya keanekaragaman hayati
Banyak di antara kita yang tidak terlalu peduli dengan kerusakan yang terjadi di alam.
Padahal jika kerusakan ini dibiarkan, para peneliti memperkirakan pada pertengahan abad ini jumlah ikan misalnya tak bisa lagi mendukung pengambilan ikan secara komersial.
Itu artinya kita tak boleh lagi mengambil ikan dan efeknya adalah tidak akan ada lagi sajian ikan di restoran.
Serangga semakin sulit ditemukan dan beberapa spesies burung bahkan sudah musnah karena serangga, yang merupakan sumber makanan utama mereka, tak ada lagi di alam.
Baca Juga: Hasil Temuan Kembali Terungkap! Ilmuan: 'Masih Ada Ribuan Virus yang Lebih Ganas Setelah Corona'
- Ancaman dari individu
Sebagian besar ancaman yang ditimbulkan oleh individu biasanya bersifat tidak disengaja.
Namun, seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, serangan individu dengan memanfaatkan material yang berbahaya, bisa berdampak luar biasa.
Phil Torres, peneliti dari the Future of Life Institute, mengambil contoh serangan yang menggunakan gas sarin di Tokyo pada Maret 1995.
Sekte Aum Shinrikyo menyebabkan 12 orang meninggal dunia.
Ia juga mengemukakan ancaman dari individu yang melakukan penembakan massal, individu yang punya keinginan untuk menyebabkan orang lain sebanyak mungkin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mampukah Manusia Abad Ini Bertahan di Bawah Ancaman Penyakit Menular, Asteroid hingga Nuklir?