SajianSedap.com - Sembako menjadi kebutuhan utama masyarakat di tengah wabah virus corona.
Bahkan wabah ini membuat sejumlah masyarakat kehilangan pekerjaan,
Sehingga membuat keluarga jadi tidak terpenuhi kebutuhannya.
Sembako pun menjadi solusi dari masalah tersebut.
Hal yang sama dilakukan oleh Presiden Jokowi yang berbagi sembako kepada masyarakat.
Namun, di tengah aksi tersebut, Jokowi diminta minta maaf.
Dampak pembagian sembako yang dipenuhi warga
Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan sembako kepada warga di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 menuai polemik.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut niat dari Jokowi sebenarnya baik.
Namun ia menilai cara untuk membagikan sembako salah karena membuat warga berkumpul.
"Mungkin niatnya baik. Apalagi Jakarta Pusat dan Bogor adalah wilayah tempat tinggal beliau dan rasa menjaga tetangga buat saya baik. Tapi caranya dengan membuat orang berkumpul salah," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (13/4/2020).
Menurut anggota Komisi II DPR RI itu, saat ini semua warga harus betul-betul mengikuti aturan physical distancing.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Dan karena Jokowi sudah menggunakan cara yang salah, Mardani mengatakan alangkah baiknya bila mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta maaf.
"Untuk itu sederhananya beliau harus minta maaf," kata Mardani.
Selain itu, dia mengungkap rasa sayang Jokowi kepada masyarakat Indonesia dapat dilakukan dengan mengambil kebijakan yang lebih akurat dan tepat.
Sehingga, kata dia, Indonesia dapat terhindar dari krisis kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi virus corona.
"Beliau Presiden RI. Ayo ambil kebijakan yang akurat dan tepat didukung analisa dan data memadai sehingga negeri ini terhindar dari krisis kesehatan dan ekonomi yang memburuk," kata dia.
"Usul saya, ajak semua Gubernur dan kemudian Bupati dan Walikota Se Indonesia untuk menjadi ayah bagi seluruh rakyat. Kasihan masyarakat, dan pemerintah juga perlu didorong karena kondisinya memang berat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo sudah dua kali turun langsung membagi-bagikan sembako kepada warga di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Pihak istana kepresidenan yakin pembagian sembako ini tidak akan menjadi sarana penularan virus corona karena dilakukan dengan menjaga jarak aman sesuai protokol yang berlaku.
Namun, pada akhirnya pembagian sembako ini justru menjadi pemicu terjadinya kerumunan massa di depan kediaman Kepala Negara di Istana Bogor.
Pembagian sembako pertama dilakukan saat Presiden pulang dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk kembali ke Istana Bogor, Kamis (9/4/2020) sore.
Deputi Protokol Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menyebut, pembagian sembako itu dilakukan saat iring-iringan Presiden melintas di sepanjang kawasan Harmoni hingga Kemayoran.
Menurut Bey, ada 400 paket sembako yang dibagikan dan terdiri dari beras, minyak, mi instan, kecap, susu, dan kebutuhan pokok lain.
Iring-iringan Presiden Jokowi pun beberapa kali berhenti di sepanjang perjalanan untuk membagikan paket sembako itu.
"Tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi, terus jalan lagi," kata Bey.
Menurut Bey, sembako itu dibagikan kepada pengendara ojek online yang tengah menunggu penumpang di pinggir jalan. Selain itu, kepada pedagang asongan.
Lalu pada Jumat (10/4/2020), Presiden kembali membagikan sembako dalam perjalanan dari Istana Bogor ke Istana Merdeka.
"Presiden Jokowi ingin meyakinkan kepada kita semua, bahwa pandemi ini bisa kita lewati dengan semangat kebersamaan dan gotong royong antar kita," kata Angkie.
Menurut Angkie, lewat pembagian sembako ini, Presiden ingin menyampaikan pesan kepada warga untuk terus bersatu dalam menebar kebaikan di situasi tanggap darurat saat ini.
Angkie pun memastikan kegiatan pembagian sembako ini tak akan menimbulkan kerumunan yang bisa menyebabkan penyerangan virus corona.
"Kegiatan ini dilakukan tanpa memberi tahu warga terlebih dahulu dan dibagikan secara langsung, serta berpindah-pindah lokasi agar menghindari kerumumunan publik dan tetap memerhatikan jarak sesuai protokol physical distancing," kata dia.
Meski pihak Istana menyatakan bahwa pembagian sembako itu mengedepankan physical distancing, langkah Jokowi ini justru menimbulkan kerumunan warga sehari setelahnya.
Sejumlah warga ramai-ramai datang ke Istana Bogor pada Sabtu (11/3/2020) malam mengharapkan bantuan sembako dari Presiden.
Bey Machmudin pun membenarkan hal tersebut setelah video yang menunjukkan kerumunan warga mendatangi istana viral di media sosial.
“Kemungkinan karena malam sebelumnya ada pembagian paket sembako, masyarakat mengira akan ada lagi pembagian sehingga mereka berbondong-bondong ke Istana Kepresidenan Bogor," kata Bey Machmudin.