Pantas Bisa Tertular Dua Kali, WHO Menyebut Belum Ada Bukti Jika Pasien yang Sembuh Punya Kekebalan Terhadap Virus Corona

By Raka, Sabtu, 18 April 2020 | 17:15 WIB
WHO menyebut belum ada bukti pasien yang sembuh lantas kebal terhadap virus corona (Tribun Jatim)

SajianSedap.com - Banyak kasus pasien kembali tertular usai sembuh dari virus corona.

Hal tersebut terjadi disejumlah negara.

Lantas, WHO pun menyebut jika belum ada bukti pasien memiliki kekebalan terhadap corona usai sembuh.

Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Warga Bekasi, Jumlah Pasien Sembuh dari Virus Corona Meningkat Drastis Setelah 3 Hari PSBB

WHO menyatakan, sejauh ini belum ada bukti pasien yang pulih dari Covid-19 punya kekebalan tubuh atas wabah itu.

Pemerintah Inggris dilaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.

Tetapi epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.

Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Vaksin Ini Buat Tingkat Kematian Karena Corona Menurun Sampai Istri Indra Bekti Pernah Koma Selama 3 Hari

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Kaget! Jokowi Minta Buka-bukaan Data Virus Corona, Tenaga Ahli Angkat Bicara: 'Kita Harus Akui Ada Keterbatasan'

Baca Juga: Fakta Baru Mengejutkan! Obat Kutu Kepala Ternyata Bisa Hilangkan Virus Corona Dalam 24 Jam! Begini Kata Ilmuan

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.

Perbanyak tes

Dilansir Sky News Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.

"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi.

Tapi bukan berarti mereka imun dari virus corona.

Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan.

Tetapi pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.

Baca Juga: Niatnya Bisa Bebas dari Penyebaran Virus Corona, Ternyata Ini Efek Samping Bekerja Dari Rumah, Gak Nyangka!

Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan yang menerangkan penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.

Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.

"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi di mana mereka telah terpapar," papar Ryan.

"Padahal dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Belum Ada Bukti Pasien yang Sudah Pulih Punya Kekebalan Tubuh atas Covid-19"