Khawatir adanya fenomena gunung es
Banyaknya kasus PDP yang meninggal dan belum diketahui hasil tesnya, Daeng M Faqih menilai hal tersebut bisa menjadi masalah yang besar.
Sehingga menurut Daeng M Faqih, kasus tersebut perlu mendapatkan jawaban dan segera diperiksa akar permasalahannya.
"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.
Tak hanya soal angka kematian, Daeng menyebut kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar.
Dia bahkan menyebut, bahwa data yang diupdate setiap harinya oleh pemerintah bisa jadi adalah data satu atau dua minggu yang lalu.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, ini 10 Tanda Jika Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Salah Satunya Menggigil
Sebab antara waktu pengetesan, proses dan pengumuman hasilnya bisa memakan waktu satu minggu.
Sehingga konteks pernyataanya terkait jumlah pasien meninggal terkait corona yang mencapai 1.000 itu juga berkaitan dengan jumlah tes yang sedikit dan waktunya yang lama.
Karena itu pihaknya mendorong agar tes Virus Corona di Indonesia dipercepat dan diperluas.
Daeng mengungkapkan, dengan tes yang dipercepat dan diperluas maka penemuan kasus akan semakin cepat dan tepat.
Selain untuk menghindari fenomena gunung es yang ia sebut tadi.
"Yang ditemukan sekian, tetapi sebenarnya yang aslinya lebih besar dari itu," kata Daeng.
"Saya sebenarnya menekankan pesan dari Presiden Jokowi untuk mempercepat tes itu tadi karena angka positif atau kematian akan lebih besar bila itu dilakukan,"Ujar Daeng.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Enggan Bohong, IDI Bongkar Kejanggalan Data Kematian covid-19 Pemerintah Jokowi, Fenomena Gunung Es