Kejanggalan Data Virus Corona Terkuak! Dokter Indonesia Beberkan Angka Kematian Sesungguhnya! Tembus 1000 Kasus Hingga Peringatkan Hal Ini

By Siti Afifah, Senin, 20 April 2020 | 10:15 WIB
Menurut IDI, data kematian kasus corona terdapat kejanggalan hinga beberkan hal ini ke publik (Kolase Tribunnews)

Kejanggalan Data Virus Corona Terkuak! Dokter Indonesia Beberkan Angka Kematian Sesungguhnya! Tembus 1000 Kasus Hingga Peringatkan Hal Ini

SajianSedap.com - Enggan berbohong, Ikatan Dokter Indonesia bongkar kejanggalan data kematian covid-19.

Pemerintah Jokowi melalui Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto merilis data perkembangan kasus covid-19 tiap harinya.

Beberapa hari terakhir, Achmad Yurianto selalu merilis angka kesembuhan covid-19 lebih tinggi dari angka kematian.

Namun, angka kematian akibat Virus Corona disorot Ketum PB IDI Daeng M Fakih.

Update kasus Virus Corona di Indonesia per Sabtu, 18 April 2020 adalah terdapat penambahan 325 kasus.

Sehingga jumlah total pasien yang dinyatakan positif covid-19 adalah 6.248 orang.

Baca Juga: Sayur Lodeh, A Fulfilling Javanese Soup for Easy and Quick Lunch!

Baca Juga: Healthy and Hassle-Free, 4 Food Trends You Will See Everywhere in 2020, According to Food Experts

Dari jumlah tersebut seperti yang diungkapkan jubir pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, terdapat 631 pasien yang dinyatakan sembuh.

Menurut keterangan Yuri dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Graha BNPB, jumlah total kematian akivat covid-19 mengalami penambahan 15 kasus.

Jadi jumlah total pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Virus Corona mencapai 535 orang.

Belakangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan keberatan dari informasi jumlah kasus kematian yang dirilis oleh pemerintah.

IDI mengatakan seharusnya jumlah kematian karena covid-19 bisa mencapai lebih dari 1.000 kasus.

IDI ungkap jumlah kematian bisa dua kali lipat dari keterangan pemerintah

Seperti yang diberitakan Kompas.com, IDI menyampaikan jumlah kematian akibat covid-19 di Indonesia memiliki jumlah yang lebih banyak.

Baca Juga: Ketakutan Ashraf Sinclair Akan Corona Sebelum Meninggal Jadi Kenyataan! Sampai Lakukan Ini Tapi Ditertawakan Keluarga, 'Ternyata Kamu Benar'

Baca Juga: Jangan Takut untuk Belanja, ini 4 Cara Sterilkan Diri Sehabis Bepergian agar Terbebas dari Virus Corona

Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih kepada Kompas.com.

Daeng M Faqih menyebut jumlah kematian terkait Virus Corona di Indonesia bisa mencapai 1.000 orang.

Alias sekitar dua kali lipat dari informasi yang dirilis oleh pemerintah pada Sabtu, 18 April 2020 kemarin.

Perbedaan tersebut dijelaskan Daeng karena pemerintah hanya mengkap kasus kematian pasien yang dinyatakan positif covid-19.

Namun tidak mengungkap jumlah kematian Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Baca Juga: Benarkah Penderita Diabetes Lebih Rentan Terkena Virus Corona? ini Penjelasan Peneliti

Baca Juga: Gak Nyangka, Virus Corona Bukan cuma Menyerang Paru-Paru, Tapi Organ Tubuh Lainnya Bisa Terkena Dampak Berbahaya

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini

Jumlah kematian PDP cukup tinggi

Ketika dikonfirmasi, Daeng menjelaskan klaim data tersebut didapatkan dari laporan langsung rumah sakit kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Data tersebut menerangkan bahwa jumlah keseluruhan kematian pasien positif covid-19 dan PDP bila digabungkan mencapai lebih daari 1.000 kasus.

"Iya benar, kalau ditambahkan jumlah kematian yang positif covid-19 dan PDP, itu akan lebih dari 1.000," kata Daeng saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Namun dikatakan Daeng M Faqih, pemerintah belum menyampaikan kasus kematian PDP.

"Nah itu yang belum disampaikan oleh pemerintah."

"Kematian dengan status PDP ini banyak, kan tidak mungkin PDP yang meninggal lalu kita katakan itu pasti bukan covid-19, kan enggak mungkin," lanjut Daeng M Faqih.

Baca Juga: Terima Kenyataan Pahit Tidak Ada Pemasukan, Soimah Ungkap Dampak Positif dari Wabah Virus Corona

Baca Juga: Belum Kelar Urusan Corona, 50 Ribu Buruh Bakal Gelar Unjuk Rasa Serempak Di Akhir April Mendatang

Padahal, seperti yang dijelaskan Daeng, PDP yang meninggal oleh pihak rumah sakit dilaporkan juga sebagai kematian perawatan covid-19.

Sebab status PDP saat berada di rumah sakit mendapatkan perawatan dengan prosedur covid-19,

Bahkan saat meninggal dunia pun para PDP juga dimakakan dengan protokol pemakaman covid-19.

Sehingga menurut Daeng M Faqih, angka kematian PDP tidak bisa diabaikan jumlahnya.

"Angka PDP ini besar dan tidak bisa dihilangkan begitu saja," kata Daeng.

Khawatir adanya fenomena gunung es

Daeng Faqih, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Banyaknya kasus PDP yang meninggal dan belum diketahui hasil tesnya, Daeng M Faqih menilai hal tersebut bisa menjadi masalah yang besar.

Sehingga menurut Daeng M Faqih, kasus tersebut perlu mendapatkan jawaban dan segera diperiksa akar permasalahannya.

"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.

Tak hanya soal angka kematian, Daeng menyebut kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar.

Dia bahkan menyebut, bahwa data yang diupdate setiap harinya oleh pemerintah bisa jadi adalah data satu atau dua minggu yang lalu.

Baca Juga: Jadi Sepi Job akibat Corona, Ayu Ting-Ting Banting Setir Jualan Bakpao dan Kebanjiran Orderan, Gak Nyangka

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, ini 10 Tanda Jika Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Salah Satunya Menggigil

Sebab antara waktu pengetesan, proses dan pengumuman hasilnya bisa memakan waktu satu minggu.

Sehingga konteks pernyataanya terkait jumlah pasien meninggal terkait corona yang mencapai 1.000 itu juga berkaitan dengan jumlah tes yang sedikit dan waktunya yang lama.

Karena itu pihaknya mendorong agar tes Virus Corona di Indonesia dipercepat dan diperluas.

Daeng mengungkapkan, dengan tes yang dipercepat dan diperluas maka penemuan kasus akan semakin cepat dan tepat.

Selain untuk menghindari fenomena gunung es yang ia sebut tadi.

"Yang ditemukan sekian, tetapi sebenarnya yang aslinya lebih besar dari itu," kata Daeng.

"Saya sebenarnya menekankan pesan dari Presiden Jokowi untuk mempercepat tes itu tadi karena angka positif atau kematian akan lebih besar bila itu dilakukan,"Ujar Daeng.

Baca Juga: Jauh Lebih Mematikan dari Virus Corona, ini 5 Wabah yang Pernah Terjadi Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia, Ada yang Tewaskan 200 Orang!

Baca Juga: Kabar Gembira dari Ikatan Dokter Indonesia! Virus Corona Ternyata Bisa Lenyap Sendiri dari Tubuh Usai 14 Hari! Ini Resep Rahasianya

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Enggan Bohong, IDI Bongkar Kejanggalan Data Kematian covid-19 Pemerintah Jokowi, Fenomena Gunung Es