3 Pasien Corona Justru Meninggal Setelah Dinyatakan Sembuh, WHO Ungkap Apa yang Sebenarnya Terjadi dan Bongkar Fakta Pahit Ini!

By Virny Apriliyanty, Selasa, 21 April 2020 | 12:10 WIB
Padahal Sudah 1 Bulan Isolasi Hingga 10 Kali Jalani Tes, PDP Corona Ini Tunjukkan Hasil yang Berubah-ubah, Bikin Dinkes Bingung Hingga Minta Tolong WHO (SCMP)

3 Pasien Corona Justru Meninggal Setelah Dinyatakan Sembuh, WHO Ungkap Apa yang Sebenarnya Terjadi dan Bongkar Fakta Pahit Ini!

SajianSedap.com - Beredar banyak info jika pasien yang telah sembuh dari Covid-19 tiba-tiba meninggal dunia. 

Padahal, para pasien ini sudah dinyatakan negatif sampai dipulangkan ke rumah. 

Tidak hanya di Indonesia, hal tersebut juga terjadi di luar negeri.

Baca Juga: Jelas-jelas PDP Corona, Wanita ini Jemput Paksa Suami dari Rumah Sakit untuk Pulang Kampung, Sampai Rumah Batuk dan Demam

Baca Juga: Kejanggalan Data Virus Corona Terkuak! Dokter Indonesia Beberkan Angka Kematian Sesungguhnya! Tembus 1000 Kasus Hingga Peringatkan Hal Ini

Publik pun bertanya-tanya, mengapa hal itu bisa terjadi. 

Nah, WHO pun mengungkapkan fakta yang sebenarnya hngga alasan mengapa hal itu bisa terjadi. 

Harus simak dan harus tahu. 

WHO Ungkap Tak Ada Bukti Pasien Corona Akan Kebal dengan Wabah Itu

Ya,organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, sejauh ini belum ada bukti bahwa pasien yang pulih dari Covid-19 mempunyai kekebalan tubuh atas wabah itu.

Pemerintah Inggris dilaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.

Namun, epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.

Ahli prediksi kapan wabah virus corona di Indonesia akan mereda

Baca Juga: Bosan 'Terkurung' dalam Ruang Isolasi, Pasien PDP Corona Di Tegal Kabur dari RS dengan Dibantu Sang Istri

Baca Juga: Ketakutan Ashraf Sinclair Akan Corona Sebelum Meninggal Jadi Kenyataan! Sampai Lakukan Ini Tapi Ditertawakan Keluarga, 'Ternyata Kamu Benar'

Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.

Dilansir Sky News, Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan, penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.

"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.

Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi.

Namun, bukan berarti mereka imun dari virus corona.

Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan.

Tetapi, pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.

Baca Juga: Jangan Takut untuk Belanja, ini 4 Cara Sterilkan Diri Sehabis Bepergian agar Terbebas dari Virus Corona

Baca Juga: Benarkah Penderita Diabetes Lebih Rentan Terkena Virus Corona? ini Penjelasan Peneliti

Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan, yang menerangkan bahwa penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.

Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.

"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi ketika mereka telah terpapar," papar Ryan.

"Padahal, dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia.

3 Pasien Corona Meninggal Setelah Dinyatakan Sembuh

Sebelumnya diketahui kalauhal memilukan tak terhindarkan terjadi saat pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh justru meninggal dunia usai pulang ke rumah.

Usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS), pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19) dipersilahkan untuk pulang ke rumah.

Pasien Covid-19 yang telah pulih kemudian disarankan untuk lakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Gak Nyangka, Virus Corona Bukan cuma Menyerang Paru-Paru, Tapi Organ Tubuh Lainnya Bisa Terkena Dampak Berbahaya

Baca Juga: Terima Kenyataan Pahit Tidak Ada Pemasukan, Soimah Ungkap Dampak Positif dari Wabah Virus Corona

Sayangnya, berharap telah pulih total dari Covid-19, beberapa orang yang dinyatakan sembuh justru mengalami peristiwa menyedihkan, yakni meninggal dunia.

Peristiwa tersebut bukan baru sekali ini terjadi, melainkan sudah beberapa kali dialami, baik di Indonesia maupun di negara lain.

Berikut rangkuman beberapa peristiwa serupa yang telah terjadi:

1. Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

Jenazah Pasien Covid-19 Seharusnya Dimakamkan Paling Lambat 4 Jam Setelah Dinyatakan Meninggal, Perempuan Ini Malah Awetkan Mayat Suaminya dengan Es Batu, Alasan Dibaliknya Bikin Haru!

Seperti baru-baru ini, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pasien berinisial AZ dikabarkan meninggal dunia pada Jumat pagi (17/4/2020), atau dua hari setelah diizinkan pulang dari RSUD dr Haryoto.

Kabar meninggalnya AZ dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

"Pasien positif corona yang telah dinyatakan sembuh atas nama AZ dari Kecamatan Randuagung pagi ini meninggal dunia," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dilansir dari Antara, Jumat (17/4/2020).

Melihat kondisinya yang dianggap sudah sehat secara klinis oleh tim medis dan dua kali hasil tes swab juga dinyatakan negatif, maka AZ diperbolehkan pulang untuk melakukan karantina mandiri sesuai prosedur penanganan pasien Covid-19.

Baca Juga: Belum Kelar Urusan Corona, 50 Ribu Buruh Bakal Gelar Unjuk Rasa Serempak Di Akhir April Mendatang

Baca Juga: Mengejutkan! Usai Wabah Corona Hilang, Peramal Ini Sebut Perubahan yang Mengerikan Akan Terjadi! Orbit Bumi Berubah Secara Drastis

"Dari dua kali swab dengan hasil negatif tersebut dapat dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan dengan prosedur karantina mandiri selama seminggu. Tentu, seluruh ikhtiar dan tahapan prosedur telah dilakukan," ujar Thoriqul.

2. Madura, Jawa Timur, Indonesia

Selain AZ, pasien Covid-19 pertama di Bangkalan, Madura, juga dikabarkan hanya bertahan tujuh jam usai dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sebelumnya, pasien berinisial R dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan, R dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang pada Jumat siang (17/4/2020), kepulangannya pun berdasarkan hasil swab yang menunjukkan hasil negatif pada Jumat (17/4/20) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Hasil swab-nya dari Balitbangkes Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi memang sudah dinyatakan negatif. Pihak rumah sakit lalu mengizinkan untuk pulang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Agus Sugianto Zain, mengutip CNNIndonesia.com, Sabtu (18/4/20).

Baca Juga: Bantuan Sembako Imbas Pandemi Corona Mulai Disalurkan, Wanita Ini Justru Keluhkan Isi Paket yang Dinilai Tak Layak 'Gak Salah Nih?'

Baca Juga: Kabar Baik dari Peneliti Indonesia! Senyawa pada Bahan Alami Ini Ternyata Ampuh Cegah Virus Corona! Mudah Ditemukan Sehari-hari

Namun, di hari yang sama, tepatnya Jumat malam, R dinyatakan meninggal dunia.

"Kabar baik tentang kesembuhannya ternyata membawa duka, pasien itu ternyata meninggal tepat pukul 23.00 WIB," tambahnya menjelaskan.

Saat hendak dipulangkan, ada beberapa gejala kesehatan R yang masih belum tertangani, salah satunya penyakit komplikasi, seperti pendarahan, jantung, dan asma.

"Karena penyakit ini sebelumnya memang sudah penyakit bawaan," tutur Agus.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

3. Wuhan, China

Jauh sebelumnya, seorang pria berusia 36 tahun di Kota Wuhan, China juga mengalami hal serupa.

Pria yang diketahui bernama Li Liang itu meninggal dunia setelah 5 hari keluar dari RS.

Melansir worldofbuzz.com, Li Liang menjalani perawatan akibat diduga terinfeksi virus corona Covid-19 di RS darurat di Wuhan pada 12 Febuari 2020.

Baca Juga: Kasian Banget! Sembuh dari Corona, Pria Ini Malah Terpaksa Angkat Kaki Gara-gara Ditolak Warga Saat Pulang ke Kos, 'Terus Saya Tinggal di Mana?

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Indonesia! Peneliti Sebut Puncak Virus Corona Akan Terjadi Lebih Cepat dari Dugaan! Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah

Usai menjalani karantina selama 14 hari di RS dan dinyatakan sembuh, Li Liang diperbolehkan pulang.

Namun, 2 hari setelah keluar dari rumah sakit, Li Liang justru mengeluh tak enak badan, mulut kering, dan perutnya penuh gas atau kembung.

Akhirnya, pada Kamis (2/3/20) lalu, Li Liang dilarikan ke rumah sakit setelah 5 hari mengeluh kesakitan. Naas, di saat yang sama, Li Liang menghembuskan nafas terakhirnya, bahkan sebelum menjalani perawatan intensif.

Menurut sertifikat kematiannya, Li Liang meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19) telah menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan kegagalan pernapasan. 

Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul Meski Anda Sudah Terjangkit Corona dan Kemudian Sembuh, WHO Sebut Belum Ada Bukti Anda Bisa Kebal dari Covid-19

Baca Juga: Bandel Tolak Pakai Masker Saat Naik Kereta, Wanita Diduga Idap Corona Ini Malah Nekat Ludahi Banyak Orang!

Baca Juga: Corona Belum Usai, Mbah Mijan Peringatkan Bencana Alam yang Datang Menerpa Indonesia: 'Saya Hanya Bisa Memohon Agar Tidak Terjadi'