Para peneliti menganalisis catatan medis dari 368 veteran pria yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi coronavirus yang dikonfirmasi di pusat medis Administrasi Kesehatan Veteran.
Sekitar 22 persen pasien tersebut juga mendapatkan obat azithromycin.
Tetapi perbedaan antara kelompok itu dan perawatan biasa tidak dianggap cukup besar untuk menyingkirkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup.
Baca Juga: China Kembali Mendapat Ujian Berat, Terpaksa Lockdown Kota Berpenghuni 10 Juta Jiwa Akibat Corona
Para peneliti juga mengatakan tidak ada efek samping lain, tetapi mencatat ada petunjuk bahwa hydroxychloroquine mungkin telah merusak organ lain.
Obat ini telah lama diketahui memiliki potensi efek samping yang serius, termasuk detak jantung berdebar kencang hingga menyebabkan kematian mendadak.
Awal bulan ini, para ilmuwan di Brazil menghentikan sebagian dari penelitian yang menguji Chloroquine.