Dari informasi itu, disebutkan bahwa pemukulan terjadi hanya karena warga tersebut bertanya soal bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta.
Pemilik akun juga mengunggah foto-foto diduga korban yang mengalami luka di wajahnya.
"Ditanya baik-baik soal sembako kok jadi RT-nya ngotot dan bicara kasar kepada warganya, dan ngusir warganya juga," tulis akun tersebut seperti dikutip pada Jumat (24/4/2020).
Terkait informasi viral tersebut, Camat Koja Ade Himawan membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di wilayahnya.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Warga KTP Luar Jakarta Bisa Mendapatkan Sembako dari Pemprov DKI Jakarta, Asal..
Menurut Ade, insiden tersebut bermula ketika dua orang warga bernama Nurhayati dan Nuraini menanyakan terkait bantuan sosial dari Pemprov DKI ke RW setempat.
Dikatakan Ade, pihak RW kemudian menginformasikan bahwa bantuan sosial tersebut ditangani oleh pihak RT.
Mendapatkan informasi tersebut, keduanya lantas menanyakan kepada Ketua RT 007 yang bernama Imas.
Dari keterangan yang diterima Ade, pihak RT memutuskan untuk mengembalikan bantuan sosial tersebut ke Dinas Sosial lantaran Nurhayati tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.
Pasalnya, lanjut Ade, yang bersangkutan sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi.
"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial," kata Ade kepada wartawan.
Perselisihan diawali dari adanya aksi adu mulut antara kedua warga tersebut dengan ketua RT dan anaknya, Prita.
Informasi yang diterima Camat, perkelahian ini terjadi setelah Nuraini dan Nurhayati mengucapkan sumpah serapah kepada ketua RT.
"Saya dapat informasi dari bawah, saksinya udah ada. Nuraini kakaknya, Nurhayati adiknya, setelah keluar itu marah, sumpah serapah didengar sama anaknya bu RT," ucap Ade.
"Karena anaknya membela ibunya mungkin terjadi cekcok mulut berarti kan si Prita kan dikeroyok, kok yang dikeroyok yang menang," imbuh dia.