Pukul Sampai Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca, Pasien Positif Virus Corona Ini Kekeuh Minta Pulang Saat Diisolasi, Tim Medis Akhrinya Terpaksa Lakukan Ini
SajianSedap.com - Wabah virus corona di Indonesia masih mengkhawatirkan.
Sampai saat ini masyarakat tetap dihimbau untuk tetap berdiam di rumah dan mengisolasi diri sendiri.
Bertambahnya jumlah kasus corona di Indonesia juga salah satunya dari banyak pasien yang masih bandel.
Ada pasien yang tak jujur bahkan kabur dari ruang isolasi.
Sama seperti kasus Covid-19 yang ada di Samarinda ini.
Seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda berinisial N melakukan sederet ulah hingga merepotkan tenaga kesehatan.
Ulahnya tersebut dilakukan sejak sebelum dinyatakan positif atau ketika ia berstatus PDP.
Belakangan, N yang telah terkonfirmasi positif corona melakukan pemukulan dan ancaman kepada tenaga kesehatan.
Karena tak bersikap kooperatif, tim medis akhrinya terpaksa lakukan hal ini pada pasien tersebut.
Sampai Buat Geger Rumah Sakit
Meresahkan banyak orang karena keegoisannya, pasien positif virus corona berusia 52 tahun ini akhirnya diberikan tindakan tegas.
Dikutip dari Kompas.com, sejak berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), Jumat (11/4/2020), pasien ini sudah membikin geger RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS).
Karena ingin pulang, dia mendobrak pintu sampai mengancam dengan pecahan beling dari kaca jendela yang dia pecahkan.
Pihak rumah sakit akhirnya memulangkannya ke rumahnya di Jalan Pemuda Dua, Samarinda.
Namun keesokan harinya, dia kembali dibujuk untuk melakukan isolasi kembali dan dibawa ke RSUD Inche Abdul (IA) Moeis.
Sempat kabur
Di RSUD IA Moeis, Sabtu (18/4/2020), pasien kembali mengamuk.
Dia ingin pulang dengan alasan menengok ibunya yang sedang sakit.
Pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa itu sudah sempat meninggalkan kamarnya menuju pintu gerbang RSUD.
Tim medis sampai meminta bantuan seseorang yang dianggap guru atau senior untuk membujuknya.
Hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) pasien N akhirnya keluar pada Selasa (21/4/2020) dengan hasil positif Covid-19.
Masih di RSUD IA Moeis, N kembali memaksa dipulangkan hingga memukul seorang perawat.
Kondisi perawat tersebut baik-baik saja.
Beruntung alat pelindung diri (APD) yang dipakai tidak sobek.
“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Permintaan pulang itu ternyata sudah berulang kali disampaikan N kepada perawat.
"Tapi kan enggak bisa, yang bersangkutan belum sembuh," kata Syarifah.
Terpaksa, tim medis harus mengambil tindakan pada pasien yang tidak kooperatif pada aturan ini.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ruang isolasi digembok
Setelah kejadian yang berulang kali itu, pihak RS menghubungi Dinas Kesehatan Samarinda.
Akhirnya N dipindahkan ke RS Karantina di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Woter Monginsidi, Samarinda.
N ditempatkan di kamar khusus bagi pasien yang tidak kooperatif.
"Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke RS Karantina pukul 11.00 WITA tadi, sudah dipindah ke karantina," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih.
Agar tak kabur, jendela kamar yang ditempati pasien N dipasangi terali.
Pintu kamar pasien N yang ada di RS Karantina pun digembok. “Ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” ungkap Ismid.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Positif Covid-19 Ancam Pecahan Kaca dan Pukul Perawat, Minta Pulang Saat Diisolasi, Ruang Karantina Kini Digembok".