Namun menurutnya, ia tak punya pilihan untuk berjaga jarak, karena pengunjung pasar lain tudak melakukannya.
"Namanya juga pasar, ya ramai, pasti berdesakan. Tahu PSBB ya. Tapi gimana lagi pasar ya ramai," ujar Sainah.
Sedangkan Rafiko (29), pengunjung pasar lain, sudah merasa cukup dengan mengenakan masker.
Baginya, jaga jarak mustahil diterapkan di pasar.
Terlebih kondisi Pasar Ciputat yang bercampur antara jalur pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor.
"Kan ini sudah pakai masker. Enggak apa-apa ramai, yang penting pakai masker," ujar Rafiko.
Apakah para warga perlu diberikan sanksi tegas seperti yang dilakukan petugas di Banjarmasin?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat 36 Pedagang Positif Corona, 1.000 Orang Diduga Pernah Kontak Erat hingga Pasar Ditutup"