Didi Kempot Sempat Kerokan Sebelum Meninggal Dunia, Benarkah Kerokan Bisa Timbulkan Efek Berbahaya Bagi Tubuh?

By Virny Apriliyanty, Rabu, 6 Mei 2020 | 16:45 WIB
Benarkah Kerokan Bisa Timbulkan Efek Berbahaya Bagi Tubuh? (Instagram.com & Pixabay)

Didi Kempot Sempat Kerokan Sebelum Meninggal Dunia, Benarkah Kerokan Bisa Timbulkan Efek Berbahaya Bagi Tubuh?

SajianSedap.com - Kronologis meninggalnya Didi Kempot mulai terkuak satu per satu. 

Penyanyi legendaris ini diketahui meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) lalu. 

Ia meninggal dunia secara mendadak karena serangan jantung. 

Baca Juga: Merinding! Saksi Ungkap Detik-detik Didi Kempot Alami Serangan Jantung, Sempat Berteriak 'Allahu Akbar' dan 'La ilaha illallah'

Baca Juga: Tak Bisa Lagi Terwujud, Terungkap Permintaan Terakhir Didi Kempot Sesaat Sebelum Meninggal Dunia

Sebelumnya, Didi sempat mengeluh demam sampai sesak nafas. 

Belakangan, asisten rumah tangga pun mengatakan kalau Didi sempat minta kerokan malam sebelum meninggal dunia. 

Pertanyannya, apa benar kerokan bisa timbulkan efek berbahaya bagi tubuh? 

Didi Kempot Sempat Minta Kerokan

Diah, asisten rumah tangga di kediaman Didi Kempot menuturkan pada Senin (4/5/2020) malam, Didi Kempot sempat mengeluh sakit dan sempat minta dikerok istrinya.

Namun, saat Selasa pagi, sakit yang dikeluhkan Didi Kempot belum membaik.

"Kerasanya pas bangun. Tadi malem sempat dikerokin," katanya dilansir Kompas.com.

Saat bangun, Didi Kempot justru merasakan sesak napas.

Didi Kempot meinggal dunia

Baca Juga: Bukti Orang Baik, Istri Pertama Didi Kempot Histeris dan Berlinang Air Mata saat Menyentuh Pusara Sang Godfather of Broken Heart

Baca Juga: Sang Kakak Jadi Saksi! Sebelum Meninggal, Kaki Didi Kempot Alami Bengkak saat Rekaman Bersama Yuni Shara

Karena khawatir pada kondisi Didi, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit sekitar pukul 7.25 WIB.

"Tiba tiba pas bangun napasnya sesak, setelah itu dibawa ke Rumah sakit," kata Diah.

Namun tak berselang lama setelah mendapat perawatan di rumah sakit itu, Didi Kempot dikabarkan sudah meninggal dunia.

Benarkah Kerokan Berbahaya bagi Tubuh?

Sebagian masyarakat Indonesia, kebiasaan 'kerokan' jika sedang masuk angin mungkin merupakan hal yang perlu dilakukan.

Bahkan ada yang saking kepincutnya dengan pengobatan tradisional ini, memilih lebih baik kerokan daripada minum obat saat masuk angin.

Teknik kerokan ternyata dikenal juga di China dengan nama Gua sha , yang seperti kita tahu adalah mengikis bagian atas kulit kita.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Terungkap Asal Usul Nama Kempot yang Membawanya pada Ketenaran

Baca Juga: Terungkap Aktivitas Terakhir Didi Kempot Sebelum Meninggal Dunia, Ternyata Sedang Siapkan Lagu untuk Sosok Terkenal Ini

Tujuan sebenarnya adalah untuk melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh kita dengan cara membuat energi atau chi kita mengalir lancar kembali.

Nah, karena bisa melancarkan sirkulasi darah, berbagai macam penyakit ringan hingga berat sekalipun sebenarnya bisa disembuhkan dengan kerokan.

Umumnya, kerokan bisa menyembuhkan otot dan tubuh yang tegang atau terasa sakit. Selain itu, kerokan juga bisa meningkatkan sistem imun tubuh kita.

Namun, kerokan ternyata juga memiliki risiko, lo. 

Apa saja? Berikut SajianSedap rangkum dari laman Tribun Style.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

1. Menimbulkan kontraksi dini

Jika dilakukan pada ibu hamil, kerokan ternyata bisa menimbulkan kontraksi dini.

Hal ini terjadi ketika zat Cytokines melepas zat Prostaglandin akibat inflamasi setelah melakukan kerokan.

Karenanya ibu hamil diminta untuk menghindari metode penyembuhan satu ini.

Baca Juga: Bukti Dicintai Warga Indonesia, Sifat Asli Didi Kempot yang Tak Pernah Terekspos di Bongkar Sosok Ini! Penghasilannya yang Fantastis Jadi Sorotan

2. Memicu risiko stroke

Gesekan yang terjadi antara kulit dan uang logam bisa membuat peredaran pembuluh darah terbuka.

Jika dilakukan terus menerus, peredaran darah yang awalnya kecil bisa melebar.

Dan jika hal ini sudah terjadi, pembuluh darah bisa saja pecah.

Risiko itulah yang membuat bahaya stroke semakin besar.

3. Kulit bisa infeksi

Kerokan menyebabkan pembuluh darah di dekat kulit menjadi pecah, sehingga meninggalkan warna merah atau keunguan.

Saat sedang berwarna kemerahan atau keunguan tersebut, kita harus menjaganya dengan baik.

Kalau tidak, bisa jadi rasa sakit yang cuma kita rasakan. Bahkan, kulit kita bisa bengkak-bengkak, berdarah, dan infeksi, lho!

Baca Juga: Punya Ibu Tiri yang Lebih Muda dari Dirinya, ini Alasan Shireen Sungkar Tak Memanggil Istri Mark Sungkar dengan Sebutan Mama

Untuk itu, coba kompres bagian yang dikerok dengan es batu sehingga memarnya bisa cepat menghilang.

Pastikan juga untuk selalu mensterilkan barang yang kita gunakan untuk kerokan.

4. Tak cocok untuk semua orang

Kalau kita punya kulit yang tipis, gampang berdarah, punya infeksi kulit, atau meminum obat yang bisa mengencerkan darah, sebaiknya jangan kerokan.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Orang ini Saksinya, Didi Kempot Teriak 'Allahu Akbar' dan 'La ilaha illallah' Saat Sakratul Maut

Baca Juga: Tertutup Soal Keluarga, Didi Kempot Ternyata Punya Seorang Putri yang Meninggal Lebih Dulu! Pilih Dimakamkan di Sampingnya