Fakta Baru Soal Virus Corona Terungkap! Bukan Karena Terinfeksi Ulang, WHO Sebut Pasien Corona yang Sembuh Bisa Positif Lagi Karena Reaksi dari Organ Dalam Ini!

By Rafida Ulfa, Kamis, 14 Mei 2020 | 05:45 WIB
Pasien sembuh virus corona ternyata bisa postitif lagi tapi bukan karena terjangkit ulang (gambar ilustrasi) ((STRINGER))

Fakta Baru Soal Virus Corona Terungkap! Bukan Karena Terinfeksi Ulang, WHO Sebut Pasien Corona yang Sembuh Bisa Positif Lagi Karena Reaksi dari Organ Dalam Ini!

SajianSedap.com - Wabah virus corona masih belum terlihat akan selesai dalam waktu dekat.

Apalagi, diketahui banyak pasien virus corona yang sembuh bisa kembali positif.

Hal tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya seperti temuan terbaru ini.

Dikutip dari Kompas.com, hasil tes mengungkap, ini karena pasien masih mengeluarkan sisa-sisa sel virus corona dari paru-paru.

Hal tersebut dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada AFP, Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: Demi Bebas dari Penjara, Para Tahanan ini Rela Tertular Virus Corona dengan Mencium Masker Bekas Pakai

Baca Juga: Titik Terang Virus Corona di Indonesia Mulai Terlihat, 6 Kabar Baik Ini Dijamin Bikin Senang, Salah Satunya Nol Kasus di 14 Provinsi

Pejabat kesehatan Korea Selatan melaporkan lebih dari 100 kasus seperti itu - pasien sembuh, positif lagi - di bulan April.

Keadaan ini pun meningkatkan kekhawatiran pasien yang telah pulih, apakah dapat terinfeksi lagi.

"Kami menyadari, ada beberapa pasien yang dinyatakan positif lagi setelah mereka sembuh secara klinis," kata juru bicara WHO kepada AFP tanpa membuat referensi khusus untuk kasus di Korea Selatan.

Lantas kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Mengeluarkan Sisa Sel Mati Covid-19

WHO mengungkapkan bahwa reaksi ini merupakan fase pemulihan 

"Dari apa yang kami ketahui saat ini, dan didasarkan pada data terbaru, tampaknya itu karena paru-paru pasien masih mengeluarkan sisa-sisa sel mati virus corona.

Ini merupakan bagian dari fase pemulihan," imbuh WHO.

Ilustrasi pasien virus corona.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap! Ternyata Wanita Lebih Kebal 2 Kali Lipat Terhadap Virus Corona Dibanding Pria Muda, Peneliti Beberkan Penyebabnya

Baca Juga: Jangan Coba-coba Langgar PSBB, Anies Baswedan Tegaskan Restoran yang Abaikan Himbauan Ditengah Pandemi Corona Akan Didenda Rp 10 Juta!

Penelitian menunjukkan, orang yang terinfeksi virus corona baru SARS-CoV-2 memiliki antibodi sekitar satu minggu setelah terinfeksi atau gejala muncul.

Namun masih belum jelas, kata ahli, apakah tubuh secara sistematis membangun kekebalan yang cukup untuk menangkal paparan virus corona di masa mendatang atau berapa lama kekebalan itu berlangsung.

Kendati demikian, WHO berkata kita tetap membutuhkan penelitian terkait pasien pulih yang dites negatif, tapi beberapa minggu setelahnya dinyatakan positif lagi.

"Kami membutuhkan pengumpulan sampel yang sistematis dari pasien yang pulih

untuk lebih memahami berapa lama virus hidup benar-benar hilang,," kata juru bicara itu.

"Kita juga perlu memahami apakah ini berarti mereka (pasien sembuh yang dites positif) masih dapat menularkan virus corona ke orang lain.

Dalam wawancara dengan BBC belum lama ini, ahli epidemiologi penyakit menular Maria Van Kerhove, bagian dari Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, menjelaskan tentang "sel virus mati".

"Saat paru-paru sembuh, ada bagian paru-paru yang merupakan sel-sel mati yang muncul.

Ini adalah bagian dari paru-paru yang sebenarnya dinyatakan positif," katanya.

Baca Juga: Bukan Bulan Juni, Peneliti Unair Sebut Virus Corona Akan Berakhir di Bulan Ini, 4 Kesimpulan Besar Ini Jadi Dasarnya

"Ini bukan virus menular, ini bukan pengaktifan kembali. Ini sebenarnya bagian dari proses penyembuhan."

"Apakah itu berarti mereka memiliki kekebalan? Apakah itu berarti mereka memiliki perlindungan yang kuat terhadap infeksi ulang?

Kami belum tahu jawabannya."

Untuk beberapa virus, seperti campak, mereka yang tertular kebal seumur hidup.

Baca Juga: NGERI! Virus Corona Ternyata Bisa Serang Sistem Saraf Hingga Sebabkan Stroke pada Pasien!

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Untuk coronavirus lain seperti SARS, kekebalan berlangsung dalam rentang waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Hingga Rau (13/5/2020) siang, Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 292.000 orang di seluruh dunia dan secara resmi menginfeksi 4,3 juta orang.

Baca Juga: Jumlah Pasien Virus Corona Meningkat, Ahli Bongkar Kebiasaan Orang Indonesia Ini Jadi Alasan Indonesia Sulit Bebas dari Corona!

Baca Juga: Warganya Dianggap Kebal Terhadap Virus Corona, Pemerintah Bali Bocorkan Rahasia Ampuh Bisa Lawan Virus Corona!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Pasien Corona yang Sembuh dan Positif Lagi, Bukan karena Terinfeksi Ulang".