Negara Lain Lakukan Berbagai Upaya Cegah Virus Corona, Negara ini Malah Menyadap Handphone Warganya Sendiri, Untuk Apa?

By Marcel Mariana, Sabtu, 16 Mei 2020 | 11:45 WIB
Negara ini malah menyadap ponsel warganya saat dunia tengah berjuang demi sembuh dari corona (sajiansedap.grid.id)

Negara Lain Lakukan Berbagai Upaya Cegah Virus Corona, Negara ini Malah Menyadap Handphone Warganya Sendiri, Untuk Apa?

Sajiansedap.com - Virus corona sudah banyak memakan korban jiwa di seluruh dunia.

Berbagai upaya dilakukan mulai dari para medis hingga ilmuan berbondong-bondong mencoba agar bisa segera menemukan vaksin yang tepat.

Ada kabar kurang menyenangkan datang dari negara Israel.

Hingga hari ini, Minggu (10/5/2020), jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Israel mencapai 16.458 kasus.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap! Ternyata Wanita Lebih Kebal 2 Kali Lipat Terhadap Virus Corona Dibanding Pria Muda, Peneliti Beberkan Penyebabnya

Walau begitu, hanya ada 248 kasus kematian dan 11.384 orang dinyatakan sembuh.

Tingginya angka kesembuhan di Israel menjadi salah satu alasan Israel disebut sebagai negara teraman dari Covid-19.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.

Kasus Virus Corona Israel

Israel berada di urutan 1 dari 40 negara dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.

Beberapa parameter data itu di antaranya jumlah kasus virus corona, angka kematian, ukuran geografis dan demografi, kapasitas rumah sakit, dan keahlian medis.

Apa yang dilakukan Israel hingga disebut sebagai negara teraman dari Covid-19?

Di luar dugaan, cara yang dilakukan pemerintah Israel adalah menyadap ponsel warganya.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Langgar PSBB, Anies Baswedan Tegaskan Restoran yang Abaikan Himbauan Ditengah Pandemi Corona Akan Didenda Rp 10 Juta!

Baca Juga: Sepi Job hingga Tak Ada Penghasilan Imbas Wabah Corona, Aktor Tampan Ini Banting Stir Jadi Jualan Mi Ayam! 'Benar-Benar Dadakan'

Dan ini sudah dilakukan sejak virus corona mulai masuk ke negara ini.

Meski dikritik karena melanggar privasi, namun cara ini malah diperpanjang lagi hingga 3 minggu ke depan.

Tepatnya hingga 26 Mei 2020 mendatang.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pernah mempanjang penyadapan ponsel ini selama enam minggu lama.

Saat itu, pemerintahannya tengah mengesahkan undang-undang untuk mengatur praktik tersebut sesuai dengan tuntutan Mahkamah Agung.

Awal mula penyadapan ini terjadi pada bulan Maret 2020, ketika infeksi ini menyebar.

Perdana Menteri Netanyahu menyetujui peraturan darurat ini.

Sebab, umumnya penyadapan teknologi hanya digunakan untukanti-terorisme.

Baca Juga: Coba Meracik Obat Penangkal Virus Corona Dengan Arahan Dari Internet, Dua Apoteker Ini Malah Alami Kejadian Nahas!

Dalam dua minggu kabinet Netanyahu akan menyajikan rancangan undang-undang untuk mengatur penggunaan pengawasan Shin Bet terhadap warga.

Publik memiliki satu minggu untuk mengomentari RUU dan setelah itu akan diajukan ke parlemen untuk disetujui.

Pendukung pengawasan percaya langkahini sangat penting dilakukan. Sebab, kebijakan lockdown dicabut secara bertahap.

Apa hasil dari penyadapan ini?

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :

Dilansir dari Reuters.com pada Minggu (10/5/2020), data yang disajikan kepada subkomite intelijen parlemen pada hari Selasa menunjukkan lebih dari 5.500 dari lebih dari 16.200 orang yang telah mengontrak virus corona di Israel.

Mereka ditemukan terinfeksi karena pengawasan Shin Bet.

"Meskipun agresif dan melanggar privasi, tidak ada alat lain saat ini," Ayelet Shaked, mantan menteri kehakiman dan anggota panel intelijen.

Baca Juga: Sepi Job Karena Pandemi Corona, Pasangan Artis Ini Rela Rubah Profesi Jualan Online Demi Sesuap Nasi!

Dia mengatakan komite menerima data yang diperbarui setiap minggu.

Melihat penyadapan ponsel diperpanjang, beberapa orang mengatakan itu tidak perlu lagi.

Sebab, jumlah pasien baru terus menurun.

Selain itu, jumlah pasien sembuh menembus angka lebih dari 10.000 orang dan hanya 66 orang tetap menggunakan ventilator.

Aplikasi penyadapan

Pada bulan Maret, Kementerian Kesehatan Israel meluncurkan sebuah aplikasi sukarela untuk melacak tracing yang disebut Hamagen - The Shield in Hebrew - yang dengan cepat diunduh hingga 1,5 juta kali.

Rona Kaizer, kepala petugas informasi kementerian, mengatakan aplikasi itu tidak cukup akurat.

Karena hanya didasarkan pada GPS dan informasi yang diberikan oleh pasien positif virus corona.

Oleh karenanya, Kementerian berencana untuk meluncurkan versi dengan kemampuan Bluetooth dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Warganya Paling Banyak Positif Terinfeksi, Italia Umumkan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona

Tetapi cara ini tidak dapat menggantikan pengawasan Shin Bet.

Karena tidak semua orang memiliki smartphone untuk mengunduh aplikasi, katanya.

Kaizer berharap versi baru ini akan memungkinkan kementerian untuk menjangkau setidaknya 4 juta pengguna dari populasi 9 juta.

Kementerian juga memperdebatkan apakah akan menggunakan WiFi karena ada masalah privasi.

Baca Juga: Titik Terang Virus Corona di Indonesia Mulai Terlihat, 6 Kabar Baik Ini Dijamin Bikin Senang, Salah Satunya Nol Kasus di 14 Provinsi

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini

Artikel Telah Ditayangkan di intisari.grid.id dengan Judul, Beda Dengan Negara Lain, Israel Cegah Penularan Virus Corona dengan Sadap Ponsel Warganya, Apa Tujuannya?