Asal pembiayaan tersebut antara lain dari sisa anggaran lebih negara yang ada di Bank Indonesia, dan juga menggunakan dana-dana abadi.
"Dana abadi itu kalau dipakai bukan berarti ilang, kita pakai pinjem, untuk dia membiayai deviden, dia membeli surat berharga negara," terang Sri Mulyani.
Selain menggunakan dana dari kantong sendiri, Pemerintah juga mengambil dana dari sumber lain, seperti misalnya pinjaman.
"Kemudian kita juga menggunakan dana-dana yang ada dalam resource yang ada," tutur Sri Mulyani.
"Kita kemudian ada pinjeman yang berasal dari bilateral, Australia kemarin telepon 'Kamu perlu nggak saya pinjemin tambahan', Jepang, Perancis."
"Mereka semuanya dalam posisi untuk kemudian kita menggunakan dari lembaga multilateral," imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Dilakukan! Menahan Bersin Bisa Berbahaya di Tengah Pandemi Corona, Ini Efeknya dalam Tubuh!