Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Obat Virus Corona Buatan Indonesia Disebut Bakal Dijual Bebas! Catat Bulannya

By Rafida Ulfa, Minggu, 17 Mei 2020 | 08:15 WIB
Obat buatan Indonesia akan diperdagangkan bebas pada bulan ini (YouTube WGBH News)

Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Obat Virus Corona Buatan Indonesia Disebut Bakal Dijual Bebas! Catat Bulannya

SajianSedap.com - Virus corona masih menjadi kekhawatiran di Indonesia.

Setiap harinya masih terjadi peningkatan kasus di beberapa wilayah.

Per 16 Mei 2020, terdapat 17,025 kasus di Indonesia, dengan 529 kasus baru.

Jumlah pasien yang dirawat ada 12,025, 1,089 meninggal dan 3,911 sembuh.

Masih meningkatnya jumah pasien ini juga karena belum adanya vaksin dari Covid-19.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Pemerintah Menjamin Seluruh Warga yang Terdampak Virus Corona Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gratis!

Baca Juga: Otopsi Jenazah Pasien Corona, Peneliti ini Menemukan Hal yang Sangat Mengejutkan, Ada Apa?

Vaksin virus corona ini masih diteliti oleh banyak ilmuwan dan mungkin memakan waktu yang lama.

Maka dari itu, banyak ahli dan ilmuwan yang mencari obat alternatif lain.

Sama halnya seperti di Indonesia yang mengungkap, pemerintah sedang membuat obat corona atau Covid-19, kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Ia juga mengatakan bahwa obat ini akan segera dijual bebas.

Akan Segera Dijual Bebas

Rudiantara menjelaskan, hasil penelitian terhadap obat corona ini nantinya paling lambat awal Agustus 2020 sudah bisa keluar.

"Mudah-mudahan nanti paling lama akhir Juli atau awal Agustus itu sudah keluar hasilnya," ujarnya saat teleconference, Sabtu (16/5/2020).

Saat ini, lanjutnya, pemerintah sedang proses uji klinik di rumah sakit di Indonesia atas kandidat obat Covid-19 dengan bukan kategori sintesis melalui resep dokter.

Ilustrasi virus corona

Baca Juga: Negara Lain Lakukan Berbagai Upaya Cegah Virus Corona, Negara ini Malah Menyadap Handphone Warganya Sendiri, Untuk Apa?

Baca Juga: Bak Petir Disiang Bolong, Tiba-tiba Australia Telepon Tawarkan Hutang Untuk Indonesia Saat Ekonomi Kian Memprihatinkan Ditengah Pandemi Corona

"Memang bukan yang sintetis, sintetis nanti kan harus pakai resep dokter.

Mohon maaf kalau bisa misalkan seperti Panadol yang bisa dibeli di warung, di toko-toko, dan tidak perlu pakai resep," kata Rudiantara.

Kendati demikian, meski obat corona nantinya sudah ada juga tidak menghilangkan kemungkinan orang terkena virus tersebut, kecuali sudah ada vaksin.

"Kecuali sudah ada vaksin dan waktunya dikatakan tahun 2021, itupun kemudian akhir tahun.

Artinya apa? Selama rentang waktu yang kosong itu, cari cara lain ini," pungkasnya.

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan virus Corona (Covid-19) tidak akan pernah punah atau hilang dan penduduk dunia harus belajar untuk berdamai dengannya.

"Virus ini kemungkinan hanya menjadi endemi dalam masyarakat kita, dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah hilang," ujar Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan.

"Layaknya HIV belum juga hilang--tapi kita telah menerima dan berdamai dengan virus itu," ucap Ryan.

Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu dan hingga kini telah menjangkiti lebih dari 4.200.000 orang dan memakan korban jiwa hampir 300.000 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Sempat Dianggap Mampu Atasi Corona, Tiba-Tiba Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Virus Tak Kasat Mata Ini, Apa Penyebabnya?

"Kita memiliki virus baru memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita akan menaklukannya," kata Ryan.

Sejumlah negara mulai secara bertahap melonggarkan pembatasan lockdown yang diterapkan guna membatasi penyebaran Covid-19.

Namun WHO memperingatkan, virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya.

WHO menegaskan, tidak ada cara untuk menjamin melonggarkan pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi virus corona.

Baca Juga: Gara-Gara Corona, Artis Senior Ini Harus Ngutang Demi Bisa Makan Karena Sudah Tidak Ada Panggilan Syuting

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

"Banyak negara yang ingin keluar dengan berbagai langkah," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Tapi rekomendasi kami masih sama yakni kewaspadaan di negara manapun harus berada pada tingkat tertinggi," lanjutnya. (tribun network/van/fah/mal)

 Baca Juga: Nikah Baru Seumur Jagung, Jane Shalimar Bagikan Kabar Duka di Tengah Pandemi Corona, 'Mungkin ini Hadiah Allah yang Lain'

Baca Juga: Bisa Jadi Salah Satu Sarana Penularan Virus Corona, Ternyata Pasar Tetap Diizinkan Beroperasi Selama PSBB! Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Artikel telah tayang di Serambinews.com dengan judul:Obat Corona Dijual Bebas Bulan Agustus