"Seseorang tidak perlu menjaga martabat maupun kehormatannya karena masyarakat mudah mengutuk dan kemudian berubah menjadi memuja," sambungnya.
Kasus Sarah Keihl ini bahkan sudah dibahas beberapa media asing.
Jadi pemberitaan media asing
Beberapa media asing menyebut:
"Influencer slammed for 'auctioning virginity' to raise awareness of coronavirus".
"Glamorous influencer who said she wanted to auction off her VIRGINITY 'to raise funds for COVID-19' is forced to apologise after being slammed for the 'desperate' appeal".
"Covid-19: Female Influencer Auctions Her Virginity For RM591k".
"Indonesian influencer apologizes for trying to auction her virginity for COVID-19 relief".
Tangkapan layar beberapa media asing memberitakan Sarah Keihl.
Dari kacamata seorang feminis, melelang keperawanan adalah hak seorang wanita.
Namun, lelang keperawanan yang Sarah klaim sebagai candaan ini sudah melanggar norma sosial di masyarakat.
Sedangkan sebuah candaan tak pantas untuk disebut sebagai candaan jika sudah melanggar norma.