22 Tahun Jadi Mualaf, Tak Banyak yang Tahu Jika Penjual Cincau ini Dulunya Digaji Rp 100 Juta Per Bulan hingga Ditinggal Anak Istri

By Raka, Minggu, 31 Mei 2020 | 14:45 WIB
Penjual cincau ini sempat merasakan nikmatnya digaji Rp 100 juta per bulan hingga karirnya hancur ((Tangkap layar YouTube/Gavy Story))

Alhasil, uangnya pun semakin menipis hingga ia bahkan sampai pernah menumpuk utang hingga Rp 3 miliar.

Mulai dari situ kehidupannya pun berubah.

Konflik rumah tangga mulai muncul hingga akhirnya Hasanudin dan istrinya bercerai.

Ia pun tak patah arang dan kembali membina kehidupan baru dengan seorang wanita.

Pak Hasanudin saat berjualan es cincau

Namun lagi-lagi kehidupan rumah tangganya kandas di tengah jalan setelah dia jatuh miskin.Hingga pada akhirnya, Hasanudin bertemu dengan seorang wanita muslimah yang menjadi istrinya sekarang.

Baca Juga: Berani Nikahi Mualaf Di Umur 17 Tahun, Semua Langsung Terkejut dengan Isi Rumah Putra Ustaz Arifin Ilham dengan Dapur Minimalis

Demi bisa menikahi wanita pujaan hatinya itu, Hasanudin memilih menjadi seorang mualaf di umur 43 tahun.

Setelah itu mereka memulai kehidupan baru yang sederhana di Sukabumi, Jawa Barat.

Meski jauh dari kekayaan seperti pada masa lalunya dulu sebagai manajer diskotik, namun Hasanudin mengaku senang.