"Menurut rencana, jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek tersebut akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini," kata Zeng dalam konferensi pers, Jumat (15/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Para ilmuwan di seluruh dunia bekerja dengan kecepatan sangat tinggi untuk mengembangkan vaksin virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 365.000 orang dan menginfeksi lebih dari 5,95 juta orang secara global.
Diketahui juga bahwa sebuah laboratorium China dikabarkan tengah mengembangkan obat yang diyakini memiliki kekuatan untuk menghentikan pandemi COVID-19.
Kini, sebuah obat yang diuji di Universitas Peking, dikabarkan tidak hanya dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi yang terinfeksi, tetapi juga menawarkan kekebalan jangka pendek.
Diuji Coba Lewat Tikus
Mengutip dari Kompas.com, Sunney Xie, Direktur Advanced Innovation Center for Genomics Beijing, mengatakan kepada Kantor Berita AFP, obat yang dia ceritakan tersebut sudah berhasil dalam tahap pengujian terhadap hewan.
“Ketika kami menyuntikkan antibodi penawar ke tikus yang terinfeksi, setelah lima hari viral load berkurang dengan faktor 2.500,” kata Xie.
"Itu berarti obat ini potensial memiliki efek terapi," kata dia.
Baca Juga: Kabar Baik Datang dari Vaksin Virus Corona, 'Hasil ini Merupakan Tonggak Penting'
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.