Obat tersebut dibuat dengan menggunakan netralisasi antibodi -- diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah sel-sel terinfeksi virus -- yang diisolasi oleh tim Xie dari darah 60 pasien yang pulih.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada hari Minggu di jurnal ilmiah Cell.
Hasil tersebut menunjukkan, penggunaan antibodi itu memberikan potensi "penyembuhan" untuk penyakit, dan mempersingkat waktu pemulihan.
Xie mengatakan, timnya telah bekerja "siang dan malam" mencari antibodi tersebut.
"Keahlian kami adalah genomik sel tunggal daripada imunologi atau virologi."
"Ketika kami menyadari bahwa pendekatan genomik sel tunggal dapat secara efektif menemukan antibodi penawar, kami sangat senang," cetus dia.
Dia berharap obat itu akan siap untuk digunakan akhir tahun ini.
Ia juga mengatakan semoga obat ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah pandemi -yang kini telah menginfeksi 4,8 juta orang di seluruh dunia, dan menewaskan lebih dari 315.000 jiwa.