Pantas Jadi Sering Bolak Balik Beli Gas, Rupanya Hal Sepele ini Tidak Diperhatikan saat Masak dengan Kompor Gas

By Raka, Rabu, 17 Juni 2020 | 17:30 WIB
Hal sepele yang membuat kita jadi boros gas saat masak (pexels.com/suludan diliyaer)

 

Sajiansedap.com - Memasak dengan kompor gas membuat pekerjaan memasak jadi lebih mudah.

Selain itu, masakan juga jadi cepat matang dengan kehadiran kompor gas.

Namun, seringkali kita terkendala dengan borosnya penggunaan dari gas.

Baca Juga: Cara Membersihkan Kerak Pada Kompor, Dijamin Jadi Makin Kinclong Seperti Baru Beli

Tanpa kita sadari, kesalahan tersebut berasal dari hal sepele ini.

Lalu, bagaimana cara menghemat gas?Melansir dari Tribunnnews.com, berikut beberapa tips menghemat gas

Dicatat ya!

1. Bersihkan kompor gas secara berkala, maksimal empat bulan sekaliSaluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal.

Baca Juga: Padahal Selalu Terlihat Akrab, Tiba-tiba Azriel Curigai Sang Ibu Sambung Selingkuh Hingga Nekat Lakukan Hal Ini, Ashanty: 'Jadi Kompor Deh!'

Baca Juga: Cara Membuat Nastar Tanpa Oven, Hanya Perlu Teflon dan Kompor Biasa

Baca Juga: Lupakan Kompor, 3 Menu Ini Jadinya Enak dan Tampil Cantik Cuma Pakai Rice CookerDengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama.

Dan, gas pun lebih banyak terpakai.2. Gunakan selang gas yang baikGas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi.Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor.Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

Baca Juga: Tak Punya Hati! Mengaku Sering Dipukul Suami, Ibu Tiri Tega Panggang Tangan Anaknya di Atas Api Kompor lalu Dicelupkan ke Air Asin

3. Gunakan regulator standarSaat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis.Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

4. Gunakan pengait RegulatorPengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik.Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan.Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit dengan Ruben Onsu, Rumah Betrand Peto Sangat Sederhana Hingga Kompor Masaknya Jadi Sorotan

5. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel.Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik.Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.Penghantar panas terbaik adalah stainless steel.Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

6. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai dengan porsi makanan yang akan dimasak.Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar.Sebab, panci dan wajan  yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas. Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

Baca Juga: Bukannya Terhindari dari Corona, Bahaya Ini Akan Terjadi Kalau Pakai Hand Sanitizer di dekat Kompor! Efeknya Fatal dan Gak Main-main

7. Bahan makanan Boros GasBahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker.Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam.Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk.