Makanan Penyebab Kanker Perut, 5 Makanan Favorit yang Biasa Dikonsumsi Ini Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh! Hindari Mulai Sekarang
SajianSedap.com - Makanan penyebab kanker perut ini harus segera dihindari mulai dari sekarang.
Makanan penyebab kanker perut bisa fatal akibatnya jika dikonsumsi secara terus menerus.
Karena itu, mari cari tahu apa saja makanan penyebab kanker perut yang bisa mematikan.
Kanker perut barangkali kurang populer dibanding jenis kanker lainnya, seperti kanker payudara atau kanker paru.
Namun, sel-sel kanker bisa tumbuh di mana saja, termasuk di perut.
Kanker perut terkadang juga disebut kanker lambung.
Baca Juga: Roasted Fish Cake with Made from Ground Catfish, A Perfect Snack For Leisure Time!
Baca Juga: Recipe of Fried Tahu with Petis Filings, A Tasty Late-Night Snack!
Kanker ini cukup jarang ditemui, kecuali bila kanker telah menyebar ke organ lain dan salah satunya yaitu ke perut.
Sama seperti jenis kanker lainnya, apabila ditemukan lebih dini, tingkat kesembuhan pun akan lebih tinggi.
Gejala kanker perut atau kanker lambung ini ditandai dengan nyeri pada perut, mual, perut kembung, kelelahan, hingga perdarahan.
Nah, kanker perut atau kanker lambung juga bisa disebabkan oleh beberapa makanan.
Makanan Penyebab Kanker Perut atau Kanker Lambung
1. Daging olahan
Sebuah riset menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 50 gram daging merah olahan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker lambung.
Risiko pun bisa jadi lebih tinggi kalau konsumsi daging merah olahan tersebut dimasak dengan cara menggunakan asap atau garam.
Misalnya daging asap, hotdog, atau sosis panggang.
Ada peningkatan sekitar 18% risiko terkena kanker lambung dengan pola konsumsi daging olahan seperti itu.
2. Makanan panas
Makanan panas juga bisa meningkatkan risiko kanker lambung hingga sebesar 4,22 kali.
Hal ini dikarenakan selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan.
Salurna pencernaan kita hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara dengan 15 derajat Celcius.
Jika melebihi suhu tersebut, perut akan langsung 'terbakar'.
Karena itulah kebiasaan makan dalam kondisi panas bisa membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.
Sebagai solusi, kita harus menghindari makanan dengan suhu di atas 15 derajat celcius.
Kemudian makanlah sebanyak mungkin sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C.
3. Nasi dicampur dengan sup atau kuah
Siapa sangka, ternyata makan nasi yang dicampur dengan sup bukanlah kebiasaan makan yang sehat, lo!
Hidangan semacam ini ternyata bisa menambah beban pada perut kita.
Akibatnya, lambung akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses mencerna makanan.
Baca Juga: Sering Digunakan Saat Masak di Dapur, 3 Benda Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker, HATI-HATI
Selain itu, kebiasaan makan ini bisa menyebabkan hiperekresi dalam air liur yang memperlambat penyerapan gizi pada nasi.
4. Makan sambil beraktivitas
Tak jarang untuk menghemat lebih banyak waktu, banyak yang memilih untuk sarapan dengan cepat seperti mencuri waktu dalam perjalanan menuju ke kantor.
Ada juga orang yang memiliki kebiasaan makan sambil membaca dan menonton di layar komputer.
Rupanya hal ini adalah kebiasaan makan yang buruk karena proses pencernaan di perut bisa sangat terbebani.
Hal ini membutuhkan sejumlah suplai darah di perut untuk mencerna dan ini sulit untuk dipenuhi jika tubuh bergerak melakukan aktivitas lain.
Jika dalam jangka panjang, kebiasaan ini merusak kapasitas pencernaan perut manusia dan menyebabkan gastritis, hingga kanker lambung.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
5. Makan buah berasa asam saat perut kosong
Jangan sampai salah, ya! makan buah asam pada perut yang masih kosong juga termasuk kebiasaan tidak sehat.
Saat kita lapar, asam lambung di perut akan mencapai konsentrasi tinggi.
Jika dikombinasikan dengan buah yang asam maka gas asam akan mengendap di perut.
Bukan mustahil lama-kelamaan akan menimbulkan benjolan endapan besar.
Tekanan udara di perut juga akan meningkat dan menyebabkan nyeri, bengkak, bersamaan dengan gejala terkait lainnya.
Bila semakin meradang dan sering terjadi, berisiko menimbulkan kanker.