SajianSedap.com - Majunya teknologi membuat kita jadi lebih mudah beraktivitas seperti memasak.
Seperti saat masak nasi kita tinggal menyalakan rice cooker yang ada di dapur.
Kebutuhan rice cooker juga tinggi karena nasi adalah makanan pokok orang Indonesia.
Meski memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, seringkali muncul isu seputar rice cooker.
Salah satunya adalah kabar yang menyebutkan masak nasi dengan rice cooker berpeluang menimbulkan penyakit berbahaya.
Penyakit tersebut adalah diabetes.
Lalu apa pendapat para ahli seputar kabar ini?
Sebagian besar masyarakat tanah air menjadikan nasi sebagai makanan pokok.
Sayangnya, ada cukup banyak mitos tentang nasi yang membuat banyak orang mengonsumsinya dengan cara yang salah atau justru memilih untuk tak lagi mengkonsumsinya.
Padahal, nasi juga memiliki peran besar bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Nasi yang Didiamkan Lebih dari 12 Jam di Rice Cooker Bisa Jadi Racun? Ini Pendapat Para Ahli
Apa sajakah mitos yang sebenarnya tidak benar tentang nasi ini?
Berikut penjelasannya yang dikutip dari Tribun-Timur.com.
Nasi Dihangatkan di Rice Cooker berjam-jam Berbahaya
Pakar gizi dari California State University, Los Angeles, Jansen Ongko, MSc. RD, berkata bahwa mitos ini sama sekali tidak benar.
Menghangatkan nasi selama berjam-jam di dalam magic jar tidak akan memberikan efek yang signifikan bagi nasi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Asalkan disimpan dengan benar dan tidak terkontaminasi, nasi cukup aman untuk dikonsumsi.
Memang, nasi yang terus dihangatkan bisa membuatnya memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi sehingga sebaiknya dihindari penderita diabetes.
Namun, bagi mereka yang sehat, nasi ini tidak akan memberikan efek buruk bagi kesehatannya.
Banyak Makan Nasi Tingkatkan Resiko Diabetes
Telah ada penelitian yang menyebutkan jika mereka yang mengkonsumsi nasi putih akan lebih beresiko terkena diabetes.
Namun, menurut pakar kesehatan Prof Sidartawan Soegondo, MD, PhD, FACE, meningkatnya resiko diabetes ini disebabkan oleh konsumsi nasi yang berlebihan dan ditambah dengan pola makan yang kaya akan gula.
Hal yang sama berlaku jika mengonsumsi roti, mie, atau bahkan kentang secara berlebihan. Karena alasan inilah, ada baiknya kita mengkonsumsi nasi dengan porsi yang wajar saja.
Nasi Kemarin Lebih Sehat bagi Penderita Diabetes
Pakar kesehatan dr Herry Nursetiyanto, SpPD-KEMD menyebutkan bahwa nasi kemarin ataupun nasi yang baru saja matang ternyata cenderung memiliki indeks glikemik yang sama.
Sehingga mitos ini pun dianggap kurang benar.
Hanya saja, rasa nasi kemarin yang tidak begitu enak memang bisa menahan seseorang untuk tidak mengonsumsi nasi secara berlebihan.
Sehingga bisa menurunkan resiko terkena berbagai penyakit layaknya diabetes.
Baca Juga: Jangan Jadi Kebiasaan! Hal Sepele ini Bisa Menyebabkan Nasi Dalam Rice Cooker Sering Basi
Tak Makan Nasi Bikin Langsing
Pakar gizi Leona Victoria Djajadi, MDN, berkata bahwa kebanyakan orang berpikir bahwa sumber karbohidrat layaknya nasi adalah penyebab kegemukan sehingga harus dihindari.
Padahal, karbohidrat pada nasi sebenarnya sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Alih-alih menghindarinya, ada baiknya kita hanya mengurangi porsinya saja jika ingin cepat langsing ya Sase lovers.