"Melihat meningkatnya jumlah obesitas di seluruh dunia, mengonsumsi lebih banyak nasi sebaiknya direkomendasikan untuk melindungi terhadap obesitas terutama pada negara barat," jelas Imai.
Rekomendasi Imai dan rekan-rekan peneliti untuk tidak mengesampingkan nasi bertambah karena dari penelitiannya, di samping karbohidrat, ternyata nasi putih juga mengandung nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan tubuh. Misalnya serat, protein, selenium, zink, dan magnesium.
Bahkan saat ini sudah banyak beras yang diperkaya dengan tiamin, riboflavin, dan niacin. Ketiganya akan menghasilkan asam folat atau vitamin B9.
Kandungan ini sangat baik untuk kesehatan kandungan ibu hamil dan perkembangan janinnya.
"Kemungkinan bahwa serat, nutrient, dan kandungan tumbuhan yang ditemukan pada biji-bijian ini meningkatkan perasaan kenyang dan mencegah makan berlebihan," sambungnya.
Hasil temuan ini menjelaskan bahwa nasi bukanlah biang keladi bertambahnya lingkar perut.
Hanya saja, kebiasaan konsumsi yang buruk menjadikan nasi sebagai salah satu penyebab masalah kesehatan, seperti gemuk maupun diabetes.
Jika ingin menurunkan berat badan, batasi porsi nasi saat makan. Termasuk sumber karbohidrat lainnya yang mempunyai kalori tinggi.
Kita tak perlu menghindari makan nasi putih, lebih baik atur asupan makan agar kalori yang masuk ke tubuh tidak berlebih. (*)