Jangan Buru-Buru Dibeli, Kaleng Makanan Penyok Bisa Jadi Menyimpan Bahaya Bagi Kesehatan Anda
Sajiansedap.com - Apakah anda sering membeli makanan kaleng?
Makanan dalam kaleng masih menjadi favorit masyarakat Tanah Air.
Apalagi menjelang bulan Ramadan, makanan kaleng menjadi semakin meningkat.
Namun, ada hal yang patut diperhatikan jika membeli makanan dalam kaleng.
Kira-kira apa ya?
Penasaran kan?Mari kita simak ulasannya bersama-sama.
Bahaya Makanan Kaleng Penyok
Tak hanya makanan terkontaminasi atau kedaluwarsa, makanan kalengan yang wadahnya sudah penyok ternyata juga memiliki risiko bagi kesehatan.
Ketika makanan dikemas dalam kaleng, makanan tersebut mengalami proses pemanasan untuk menghancurkan bakteri dan jamur berbahaya.
Pemanasan juga bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang memecah nutrisi makanan seiring berjalannya waktu.
Dengan demikian, pengalengan berfungsi mencegah kualitas makanan memburuk dan tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.
Lalu, mengapa kita benar-benar harus menghindari makanan dalam kaleng penyok?
Yuk kita simak penjelasannya.
Membantu bakteri masuk dalam makanan
Menurut Suki Hertz, profesor nutrisi dan kemananan makanan untuk Culinary Institute of America, semua itu tergantung pada tingkat keparahan bagian yang penyok pada kaleng itu.
Jika bagian yang penyok terdapat dalam lapisan logam, sebaiknya kita tak membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng, itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," kata Hertz.
Hertz menambahkan, jika lekukan atau bagian penyok terdapat pada lapisan logam, makanan tersebut telah terkena udara sehingga patogen bisa masuk.
Inilah yang menyebabkan makanan tersebut mengundang penyakit saat dikonsumsi. Kaleng yang penyok tak hanya merusak bagian logam luar kaleng.
Namun, terkadang bisa terjadi di bagian dalam yang sulit kita lihat dengan mata.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Departemen Pertanian AS mengatakan, kita bisa memeriksa kaleng yang penyok dengan menggunakan jari. Namun, seringkali kaleng tersebut memiliki titik yang tajam.
Departemen Pertanian AS menyebut makanan yang dikemas dalam kaleng yang penyok bisa menyebabkan botulisme atau keracunan yang menyerang sistem saraf.
Gejala botulisme ini meliputi penglihatan ganda, kelopak sayu atau lemas, kesulitan menelan dan kesulitan bernapas.
Selain itu, dalam taraf yang ekstrem, kaleng yang bocor dan mengembung juga bisa menjadi tanda menurunnya kualitas makanan.
Meskipun ini jarang terjadi, mereka yang terllibat dalam industri kuliner sangat memperhatikan hal tersebut.
Di tempat-tempat seperti New York City, restoran benar-benar dapat kehilangan poin selama inspeksi jika mereka menggunakan makanan dalam kaleng penyok.
Menghindari kaleng penyok adalah salah satu hal yang dilakukan para ahli keamanan makanan untuk mencegah keracunan makanan.
Dengan kata lain, memerhatikan bentuk kaleng sebagai kemasan makanan adalah hal peting yang harus kite perhatikan saat berbelanja.
Sebaiknya kita mulai berhati dalam membeli makanan dalam kaleng.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik