Pimpin Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata, Jusuf Kalla: Tidak Hantam tapi Mencari Solusi

By Virny Apriliyanty, Kamis, 10 September 2020 | 14:53 WIB
Jenazah Jakob Oetama tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9/2020). (Kompas.com/Walda Marison)

 

Pimpin Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata, Jusuf Kalla Kenang Jakob Oetama Sebagai Pengkritik yang Sopan

SajianSedap.com - Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88), meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020).

Jakob wafat karena mengalami gangguan multiorgan.

Usia sepuh kemudian memperparah kondisi Jakob hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim, mengatakan, kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan.

Dia pertama kali masuk ke rumah sakit pada 22 Agustus 2020.

Kondisinya sempat membaik, tetapi kemudian memburuk lagi.

Hingga pada Minggu (6/9/2020) sore, Jakob mengalami koma.

"Selama perawatan sempat sebenarnya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk, akhirnya beliau meninggal," ujar Felix.

Prosesi Pemakaman di Taman Makam Pahlawan

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla ( JK), menjadi inspektur upacara militer di acara pemakaman pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Kamis (10/10/2020).

Acara pemakaman dilakukan sekitar pukul 11.20 WIB.

"Saya Muhammad Jusuf Kalla, atas nama, negara, bangsa dan Tentara Nasional Republik Indonesia dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi jiwa, raga dan jasa-jasa almarhum. Nama Dokter HC Jakob Oetama," kata JK.

"Semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya bisa menjadi suri teladan bagi kita semua. Dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka," ujarnya.

Jakob Oetama membangun Kompas Gramedia dengan kerendahan hati

Jusuf Kalla, menilai mendiang Jakob Oetama merupakan sosok yang kritis dalam menyikapi suatu fenomena ataupun kebijakan pemerintah di Indonesia.

Namun demikian, gaya Jakob dinilai sopan dan solutif dalam melancarkan kiritikan-kritikan tersebut.

Kesan itu lah yang terekam di ingatan Kalla ketika mengenang sang almarhum.

"Itu sikapnya kepada bangsa ini yang walaupun mengoreksi tapi dengan sopan, dengan cara yang mencari solusi. Tidak hantam tapi mencari solusi," kata Kalla usai menghadiri pemakaman Jakob Oetama pada Kamis (10/9/2020).

Selain itu, jasa Jakob Oetama menuangkan ide-ide dan pemikiran di bidang pers di Indonesia patut diapresiasi.

Sudah tiga zaman pemerintahan dia lalui bersama Kompas Group demi mengawal isu pemerintahan.

Kalla berharap akan ada Jakob Oetama-Jakob Oetama lain yang meneruskan perjuangan dan warisan almarhum di dunia pers tanah air.

"Tokoh-tokoh media sekarang yang muda-muda mempelajari dan mengikuti jejak beliau, walaupun mengoreksi ataupun meluruskan tapi dengan cara yang sopan," kata dia.

Jakob Oetama meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020) di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Almarhum dipanggil sang pencipta setelah berjuang melawan penyakitnya multiorgan selama dua minggu di rumah sakit.

Duka cita pun mengalir deras dari para tokoh pers, pejabat publik, hingga internal Kompas Gramedia yang sudah menganggap sosok Jakob sebagai seorang ayah, bahkan kakek bagi para pegawai Kompas Group.

Jasanya sebagai tokoh pers bangsa akan selalu dikenang warga melalui buah pikirannya selama membina Kompas Group.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jusuf Kalla Kenang Jakob Oetama Sebagai Pengkritik yang Sopan"