Benarkah Terlalu Sering Makan Wortel Bisa Bikin Warna Kulit Berubah? Berikut Penjelasan dan Fakta Dari Ahli

By Marcel Mariana, Minggu, 20 September 2020 | 05:15 WIB
Wortel bisa buat kulit berubah? berikut penjelasan ahli (Tribun Travel - Tribunnews.com)

 

Benarkah Terlalu Sering Makan Wortel Bisa Bikin Warna Kulit Berubah? Berikut Penjelasan Fakta Dari Ahli

Sajiansedap.com - Apakah anda sangat suka dengan wortel?

Wortel memang dikenal baik untuk kesehatan mata kita.

Tapi ada hal penting yang harus diketahui, sering-sering makan wortel bisa membuat kulit kita menjadi oranye.

Kok bisa?

Baca Juga: Cuma Taruh Wortel di Atas Rambut, Wanita ini Terkejut Setelah Melihat Dirinya dari Balik Cermin, Ada Apa?

Tentu kita tahu, wortel merupakan makanan yang kaya akan beta-karoten sehingga manfaatnya sangat tinggi untuk kesehatan.

Tapi kita pun tahu dong, jika segala sesuatu dikonsumsi berlebih, dampaknya akan menjadi tidak baik.

Wortel pun demikian. Jika kebanyakan mengonsumsinya kulit kita akan menjadi oranye.

Mau coba untuk membuktikannya?

Bahaya Makan Wortel

Untuk diketahui, terlalu banyak mengonsumsi wortel bisa mengakibatkan karotenemia.

Menurut dokter kulit Melissa Piliang, karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah.

Beta-karoten merupakan pigmen pada buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye dan kuning.

Baca Juga: Lebih Ampuh Dari Obat, Coba Rutin Minum Ramuan Jus Wortel dan Jahe, Dijamin Kolestrol Bisa Terkontrol Dengan Baik

Baca Juga: Resep Bubur Mandalika Enak, Menu Sarapan Favorit Orang Indonesia

“Makan terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” kata Piliang.

Namun, Piliang menyebut, kasus karotenemia ini jarang terjadi.

Hal semacam ini hanya terjadi 1-2 kasus dalam setahun.

Oh iya, bukan hanya wortel, yang mengandung beta-karoten antara lain, aprikot, blewah, wortel, mangga, jeruk, labu, dan ubi jalar.

Selain itu karotenemia tidak selalu disebabkan oleh makanan yang bewarna jingga.

Makanan lain seperti apel, kol, sayuran berdaun hijau, kiwi, asparagus, dan bahkan terkadang telur dan keju juga bisa menyebabkan karotenemia.

Karotenemia biasanya merupakan penyebab dari diet ketat atau dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu.

Hal ini bisa memicu risiko seseorang mendapatkan terlalu banyak dan terlalu sedikit nutrisi tertentu.

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah! 5 Buah dan Sayur Ini Seharusnya Dimakan Bersama Kulitnya, Manfaatnya Tidak Main-Main untuk Tubuh

“Anda harus makan sekitar 20-50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu untuk melihat perubahan warna kulit,” kata Piliang.

Menurut dia, satu wortel berukuran sedang mengandung sekitar empat miligram beta-karoten di dalamnya.

Makan makanan yang seimbang membantu kita memastikan makan semua nutrisi yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :

Ciri-ciri Karotenemia

Namun, bagaimana warna kulit bisa berubah karena karotenemia?

Dr Piliang, kelebihan beta-karoten dalam darah menempel pada area tubuh yang memiliki kulit lebih tebal.

Misalnya, telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung.

Area tersebut merupakan area pertama yang terlihat oleh mata mengalami perubahan warna, dan terlihat sangat jelas pada orang berkulit lebih terang.

Baca Juga: Resep Kacang Panjang Tumis Wortel Enak, Perpaduan Dua Sayur Renyah yang Ternyata Cocok Banget

Perubahan warna kulit akan terus menjadi gelap saat kita makan lebih banyak makanan kaya beta-karoten.

Karotenemia biasanya didiagnosis dengan meninjau riwayat diet dan menguji kadar dalam darah.

Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.

Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.

"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.

Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.

Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.

Baca Juga: Resep Kue Lumpur Wortel Enak, Kue Tradisional yang Begitu Menggoda Untuk Disantap

Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.

Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata harus tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning.

Kasus karotenemia adalah contoh nyata adanya efek samping mengonsumsi terlalu banyak makanan tertentu, meski makanan tersebut kaya gizi.

Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat dan karbohidrat kompleks.

Nah, jika kita melihat adanya perubahan warna pada kulit dan itu tidak hilang dalam beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Wanita ini Bisa Sembuh Dari Kanker Paru-Paru Hanya dengan Minum Jus Wortel Setiap Hari, Kok Bisa?

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini