Adonan sudah siap, diaduk menggunakan alat untuk mengaduknya.
Alat yang digunakan juga tidak steril dan terkesan seadanya.
Setidaknya, sudah 10 tahun lebih pabrik ini beroperasi.
Awalnya dari produksi rumahan, hingga akhirnya menjadi pabrik. Ada 13 karyawan yang bekerja di sini berdasarkan bagian masing-masing.
"Saya hanya bekerja disini, yang punya tidak datang. Biasanya datang, tetapi hari ini tidak datang," ungkapnya.
Ada Jentik Nyamuk dan Kecoa
Sudah ilegal dan tidak memiliki izin, tempat produksi soun ini terlihat sangat tidak laik.
Pantauan di lapangan, tempat produksi pembuatan soun ini sangat kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap yang sangat menyengat.
Tempat pembuatan soun yang kotor, bisa dipastikan dengan bahan-bahan yang digunakan.
Mulai dari tepung tapioka kualitas jelek, tempat pengadukan bahan yang terbuat dari batu bata penuh dengan jentik nyamuk, semut hingga kecoa ada di dalamnya.
Air yang digunakan untuk dicampur ke dalam adonan juga sangat tidak bersih.
Air yang digunakan menggunakan air sumur berwarna kehijauan.
Masuk ke dalam tempat produksi ini, bisa membuat pusing kepala lantaran bau menyengat yang dikeluarkan.
Limbah hasil produksi juga dibuang tidak jauh dari lokasi pabrik.
Sehingga, sangat terlihat tumpukan limbah baik air maupun bekas bahan produksi yang ada di depan pintu masuk ruang produksi.