Syatt banyak mengonsumsi makanan bernutisi, seperti telur Greek yogurt, sayur-sayuran, buah, dan ikan.
Ia pun memastikan makan salad setiap harinya.
Greek yogurt dan keju cottage biasanya menjadi camilan sebelum olahraga, diikuti dengan Big Mac untuk makan siang.
Sementara, untuk makan malam Syatt biasa mengonsumsi sayur-sayuran, dan sumber protein, seperti ikan atau telur.
Selain sesi gym reguler, Syatt juga menjaga diri tetap aktif dengan jalan 10.000 langkah setiap harinya.
Hasilnya, semua itu sama sekali tidak mengacaukan usaha penurunan berat badannya.
Syatt berharap, eksperimen ini bisa menunjukkan kepada orang-orang yang berdiet untuk tidak perlu meninggalkan makanan kesukaan mereka karena diet.
"Menjaga asupan makanan bernutrisi 100 persen bukanlah hal yang sempurna, itu justru memenjarakan diri kita," tulisnya dalam unggahan di Instagram.
Atas eksperimen dan pesannya tersebut, Syatt mendapatkan banyak komentar positif dari para pengikutnya, mereka kagum dengan kesuksesan Syatt.
Ketat dalam menerapkan pembatasan kalori bisa saja dilakukan, dan tidak ada satu pakem menurunkan berat badan yang paling tepat untuk semua orang.
Meski begitu, Syatt berpesan pada semua orang untuk menanamkan dalam diri, apa pun pendekatan untuk menurunkan berat badan, jangan sampai ada makanan yang membuat merasa bersalah.
"Misalnya kamu pergi menghadiri momentum-momentum spesial, kamu boleh makan kue. Hanya saja tetap jaga pola makanmu," kata dia.
"Ingat, tidak ada yang gendut hanya karena makan satu donat saja."