2700 Ibu Memberikan Anaknya Susu Kental Manis Untuk Diminum, 14,5 Persen Anak Alami Gizi Buruk dan 29.1 Persen Anak Gizi Kurang

By Gazali Solahuddin, Rabu, 7 Oktober 2020 | 09:34 WIB
Balita Indonesia masih rawan gizi buruk, khususnya stunting (NG.Grid.id)

Sajian-Sedap.com - Badan Pangan Dunia (FAO) dalam rilisnya tertanggal 21 April 2020 mengingatkan krisis pangan, dan yang menjadi cacatan, bahaya stunting di Indonesia.

Sebab angka prevalensi stunting terakhir di Indonesia menunjukan sebesar 27,67%.

Angka tersebut tentunya masih di atas yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 20%.

Baca Juga: Klaster Kemenkes Tertinggi di Antara Kementerian Lain, Menkes Terawan Sempat Berseloroh Percaya Diri: 'Corona Bukan Barang Menakutkan Luar Biasa'

Baca Juga: Menko PMK Minta 70 Persen Penduduk Indonesia Disuntik Vaksin Covid, Ahli Epidemiologi: 'Prinsipnya No One Left Behind'

Karena stunting erat kaitannya dan tidak bisa dipisahkan dengan gizi kurang, apa jadinya jika masih ditemukannya anak-anak Indonesi dengan gizi kurang. Tentu menekan angka stunting semakin sulit.

Baca Juga: Hukuman Pelanggar Protokol Kesehatan Pemerintahan Daerah Ini Tegas, Jadi Penggali Kubur Korban Covid-19