2700 Ibu Memberikan Anaknya Susu Kental Manis Untuk Diminum, 14,5 Persen Anak Alami Gizi Buruk dan 29.1 Persen Anak Gizi Kurang

By Gazali Solahuddin, Rabu, 7 Oktober 2020 | 09:34 WIB
Balita Indonesia masih rawan gizi buruk, khususnya stunting (NG.Grid.id)

Arif Hidayat Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Nasional I Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, yang mengangkat topik ‘Mencetak Ibu Milenial Pembangun Generasi Emas 2045 di Era Pandemi Covid-19’ (11 Agustus 2020), memaparkan fakta-fakta mengejutkan.

Baca Juga: Fix, Menteri Muhajir Ingin Indonesia Terapkan Herd Immunity, Tapi Ini Syaratnya

Fakta-fakta itu didapatnya dari hasil survei yang dilakukan oleh PP Aisyiyah, mengenai persepsi masyarakat tentang susu kental manis terhadap 2700 ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan (0-5 tahun) pada 2019, di 9 kota/kabupaten di 3 Provinsi; Aceh, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Hasilnya;

* 14.5% Anak dengan gizi buruk mengonsumsi SKM/KKM lebih dari 1 kali dalam sehari.

Baca Juga: Studi: Orang yang Berbicara Menggunakan Bahasa Inggris Lebih Mudah Terpapar Virus Corona

* 29.1% anak dengan status gizi kurang mengonsumsi SKM/KKM lebih dari 1 kali dalam sehari.

* 56.4% anak dengan gizi cukup tidak mengonsumsi susu kental manis.Adapun anak-anak bisa mendapatkan susu kental manis, menurut Arif Hidayat dari orangtuanya. Buktinya hasil survei berikut ini;

Bayi Masuk Rumah Sakit Karena Diberi Susu Kental Manis. Orangtua tidak tahu susu kental manis bukan susu.

Artikel selengkapnya klik GridHEALTH.id dengan judul '29.1 Persen Anak dari 2700 Ibu Mengalami Gizi Kurang, Minum Susu Kental Manis Lebih dari 1 Kali Sehari', atau KLIK DI SINI.(*)

Baca Juga: Palestina dan Israel Dilanda Pandemi, Masjid Al Aqsa Ditutup 3 Minggu