Ashanty Divonis Dokter Idap Penyakit Autoimun, Ternyata Kondisi Kulit Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Awalnya! Waspadai Sekarang Juga
Sajiansedap.com - Kehidupan keluarga Anang dan Ashanty memang selalu jadi sorotan publik.
Beberapa waktu lalu, Ashanty sempat bagikan kabar yang mengagetkan.
Dirinya divonis dokter derita penyakit autoimun.
Hal ini diketahui saat Ashanty menemani sang suami, Anang Hermansyah melakukan cek kesehatan.
Rupanya Ashanty juga diminta ikut melakukan check up kesehatan juga.
Dari pemeriksaan tersebut Ashanty sempat terkejut dengan kondisi tubuhnya yang didiagnosis mengalami penyakit autoimun.
Baca Juga: Chandra Yudasswara On Being Celebrity Chef and A-List Restaurateur: 'Never Forget My Roots'
Baca Juga: Scrumptious Bubur Ayam, Money-Saving Way to Use up Leftover Rice
Melalui unggahannya, Ashanty pun tak menyangka bisa mengidap penyakit ini.
"Diagnosa awal kaget banget, aku kena ‘auto immune’ sesuatu yg ngga pernah saya bayangkan, denger nya aja serem.. " tulis Ashanty dalam unggahannya.
Tetapi para dokter yang ada di sana meyakinkan bahwa penyakit itu bisa sembuh dengan terapi.
Gejala Awal Autoimun
Perlu Anda tahu bahwa penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan sel-sel kekebalan yang menyerang jaringan tubuh kita sendiri.
Gejala awal yang paling lazim adalah inflamasi.
Biasanya inflamasi ini berwujud mulai dari masalah perut hingga kemerah-merahan di kulit.
Baca Juga: Makanan Penyebab Autoimun, Bumbu Dapur ini Ternyata Bisa Sebabkan Autoimun yang Belum Ada Obatnya
Faktanya, saat ini penyakit autoimun semakin banyak.
Review literatur baru-baru ini menyimpulkan tingkat kejadian penyakit-penyakit autoimun rematik, endokrinologi, gastrointestinal dan neurologi meningkat antara 4-7 persen setiap tahun.
"Peningkatan terbesar terjadi negara-negara belahan utara maupun selatan," ujar Geoff Rutledge, dokter asal California dan kepala bagian medis Health Tap seperti dilansir dari kompas.com pada 2016 silam.
Tetapi, peningkatan penyakit itu memang benar-benar terjadi atau karena dokter lebih teredukasi akan gejala dan tandanya, sehingga mampu mendiagnosa lebih efektif.
Dr Rutledge mengatakan keduanya bisa terjadi.
"Benar bahwa kami memperluas definisi penyakit autoimun.”
“Semakin banyak masyarakat mengenal penyakit ini, lebih banyak lagi yang terdiagnosa.”
“Kami pun memiliki lebih banyak lab yang mendeteksi kondisi autoimun yang belum simptomatik," katanya.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Ia pun menunjuk kombinasi faktor-faktor yang menyebabkan seseorang didiagnosa penyakit autoimun.
Seseorang memiliki kecenderungan penyakit autoimun seperti Crohn's, lupus atau rhematoid arthritis karena faktor genetika.
Jika orang itu terkena infeksi virus, tubuh mengeluarkan reaksi imun dan timbul penyakit autoimun.
Rutledge mengatakan, faktor-faktor lingkungan pun berperan menambah jumlah penyakit ini.
Tetapi di sini ia menyebut pemikiran ini masih hipotesis dan dibutuhkan riset untuk membuktikannya.
Faktor lingkungan itu adalah merokok, obat-obatan yang digunakan penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, menurut studi yang diterbitkan di Environmental Health Perspectives.
Kendati belum diketahui cara mencegahnya, Dr Rutledge mengatakan banyak dokter percaya mencegah kekurangan vitamin D membantu mencegah diabetes tipe 1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn's.
Pemicu Sakit Autoimun
Dua pemicu utama penyakit autoimun ini adalah pola makan dan stres berat.
Pola makan selalu menjadi faktor utama bagi kesehatan tubuh kita.
Pola makan yang pantang gluten, gula dan susu dipercaya meringankan penyakit ini.
Ada juga penyakit autoimun yang timbul di usia tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan Hashimoto's thyroiditis.
Semua orang dapat terdiagnosa penyakit ini di semua tahapan hidupnya.
Saat ini semakin banyak penyakit autoimun terdiagnosa dan hal ini mungkin mendorong penemuan teknologi baru untuk mendeteksi penyakit lebih cepat sebelum berubah jadi lebih parah.
"Para dokter berharap teknologi lebih baik untuk mengidentifikasi dan mengobati gejala penyakit ini secara dini.”
“Seperti mendeteksi antibodi autoimun untuk membantu mencegah gejala minor di awal agar tidak berubah menjadi penyakit autoimun seumur hidup," tegas Rutledge.
Artikel Ini Telah Tayang di SajianSedap.com dengan Judul Ashanty Kaget Divonis Idap Penyakit Mematikan, Dokter Ungkap Kenapa Orang Mudah Terkena Autoimun: Pemicu Utama Adalah Pola Makan