Sempat 12 Hari Koma Hingga Meninggal Dunia di Usia 37 Tahun, Siapa Sangka Kuning Telur Bisa Jadi Penyebab Meninggalnya Hendrik Ceper

By Marcel Mariana, Minggu, 25 Oktober 2020 | 14:45 WIB
Hendrik Ceper sempat koma 12 hari sebelum meninggal, kuning telur bisa jadi pemicu sakitnya (Tribunnews.com)

Sempat 12 Hari Koma Hingga Meninggal Dunia di Usia 37 Tahun, Siapa Sangka Kuning Telur Bisa Jadi Penyebab Meninggalnya Hendrik Ceper

Sajiansedap.com - Bagi anda yang sangat suka dengan sitkom atau komedi pasti sudah tidak asing lagi dengan pelawak satu ini.

Hendrik Ceper miliki punya ciri khas tubuh yang mungil dan cara bicaranya yang lucu.

Komedian ini dikenal melalui program komedi tawa sutra dan sejumlah sinetron.

Baca Juga: Sempat Koma 12 Hari Sebelum Meninggal, Komedian Ini Pernah Jadi Pengemis Hanya Untuk Beli Lauk

Namun sakit kronis membuat dirinya harus berpulang selamanya pada 2016 lalu.

Tak banyak yang tahu, sebelum meninggal Hendrik mengalami kondisi yang sangat menyedihkan.

Ia sempat mengalami koma selama 12 hari.

Lalu, apa kira-kira yang menjadi penyebab penyakitnya ini?

Pola Makan Lemak Hewani Picu Gagal Ginjal

Hendrik Ceper diketahui meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.

Salah satu penyebab gagal ginjal yang dialami Hendrik adalah pola makan.

Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.

Baca Juga: Chef Ternama Bongkar Cara Membuat Telor Ceplok Mata Sapi Sempurna Bak di Iklan, Gampang Kalau Tahu 3 Kunci Rahasia Ini

Baca Juga: Coba Campurkan 2 Kuning Telur Bebek dan 2 Sendok Gula, Siapa Sangka Ampuh Jadi Obat Kuat Alami Untuk Pasangan Suami Istri

Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara yang Benar Agar Telur Tidak Pecah Ketika Membuat Adonan Puding, Gampang Banget!

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kaitan pada tikus.

Belum tentu efek yang sama juga terlihat pada manusia.

Karena itu para peneliti kini akan melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui apakah perubahan pola makan tertentu bisa mencegah terbentuknya TMAO dan mencegah penyakit ginjal.

Tak ingin gagal ginjal, segera atur pola makan yang baik.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini : 

Sempat Alami Hal Sulit Sebelum Meninggal

Tak hanya candaan yang ia keluarkan, sosok Hendrik begitu dikagumi oleh banyak komedian lain di Indonesia.

Salah satunya adalah Daus Mini.

Daus mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.

Bahkan disaat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstik saat job di layar kaca perlahan berkurang.

Baca Juga: Koma Selama 5 Bulan, Artis Lawas ini Meninggal Dunia Karena Penyakit Kronis, Makanan Favorit Sejuta Umat ini Bisa jadi Penyebabnya!

Hendrik rela menderita asal keluarganya tetap bisa makan dan dapur tetap bisa 'ngebul' setiap hari.

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Hendrik lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, di Bekasi pada tahun 1979.

Terlihat sederhana, kalem, rendah hati siapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop out oleh sekolahnya.

Baca Juga: Ibunda Annisa Bahar Meninggal Dunia, Sang Pedangdut Telan Pil Pahit Saat Dokter Angkat Tangan Ketika Ibunya Terbaring Koma

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.

Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.

Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".

Baca Juga: Artis Cantik Ini Koma Lalu Meninggal di Usia 25 Tahun, Deretan Makanan Lezat Ini Bisa Jadi Pemicunya!