Jadi Favorit! Jangan Pernah Makan Nasi Padang dengan 2 Lauk Ini, Nikmatnya Harus Dibayar dengan Malapetaka

By Virny Apriliyanty, Jumat, 30 Oktober 2020 | 16:15 WIB
Nasi padang baik untuk tubuh asal penuhi syarat ini (nibble.com via Kompasiana)

Jadi Favorit! Jangan Pernah Makan Nasi Padang dengan 2 Lauk Ini, Nikmatnya Harus Dibayar dengan Malapetaka

SajianSedap.com - Anda harus berpikir dua kali kalau mau makan nasi padang dengan 2 lauk ini.

Soalnya, nikmatnya harus dibayar dengan malapetaka.

Lauk nasi padang mana yang paling jadi favorit Anda? 

Pasti tiap orang punya jawaban berbeda bukan? 

Ada yang menjawab gulai tunjang, cincang, ayam bakar, telur dadar, perkedel sampai ayam lado hijau. 

Baca Juga: Remaja 18 Tahun Kehilangan Nyawa Karena Kanker Perut, Makanan Kesukaan Banyak Orang Ini Jadi Malapetaka untuk Tubuhnya, Hati-hati!

Baca Juga: Jadi Favorit, Jangan Pernah Makan Mi Ayam dengan 2 Tambahan Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Anda! Stop dari Sekarang

Bahkan tak jarang kita sampai makan dua atau tiga lauk sekaligus saat makan masakan Padang. 

Siapa yang suka begitu? 

Nah, dari sekian banyak menu di restoran padang, ternyata ada dua lauk yang berbahaya banget, lo. 

Efeknya bagi tubub bahkan sangat mengerikan. 

Apa saja, ya? 

1. Perkedel

Perkedel di restoran Padang memang harus diakui kelezatannya. 

Makanya, kalau makan di restoran padang, menu perkedel selalu dilirik. 

Perkedelnya tebal, aromanya harum dan tidak berminyak sama sekali. 

Namun, makan perkedel dengan nasi ternyata sangat tidak dianjurkan. 

Inilah cara agar makanan bersantan lebih tahan lama

Baca Juga: Sering Ada di Meja Makan, Stop Makan Ikan Jenis Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Anda! Bisa Picu Munculnya Kanker Otak

Baca Juga: Kabar Buruk! Orang dengan Golongan Darah Ini Ternyata Lebih Beresiko Tinggi Kena Serangan Jantung, Anda Termasuk?

Soalnya, keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat. 

Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.

Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.

Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.

Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55 disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.

Lantas, berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang?

Ternyata kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.

Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan.

Baca Juga: Siomay Ikan Sapu-sapu Beredar di Pasaran, Kenali Ciri-cirinya Hanya Pakai Mata Telanjang! Anda Sering Makan?

Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.

Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.

Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.

Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.

Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.

Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.

Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan kentang secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Bisa Dilihat Hanya dengan Mata, Catat 4 Ciri Tahi Lalat yang Berpotensi jadi Kanker Ganas! Jangan Sampai Menyesal Kemudian

2. Menu Serba Jerohan

Semua tahu kalau jerohan tidak terlalu sehat untuk tubuh. 

Apalagi jika jerohannya dipadukan dengan santan dalam sepiring menu di restoran padang, bahayanya jadi dua kali lipat. 

Ya, ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.

Namun, santan termasuk lemak yang baik. 

Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.

Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.

Baca Juga: Bahaya, Ini jadinya Jika Warung Makan Masih Bandel Pakai Tisu Toilet di Meja Makannya, Efeknya Bahaya Banget!

Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.

Karenanya, sebaiknya jangan memilih menu gulai tunjang atau gulai otak saat makan di restoran padang. 

Kalau mau gulai, lebih baik pilih gulai dada ayam yang rendah kolesterol. 

Atau gulai kepala kakap pun bisa jadi pilihan, lo. 

Pasalnya, semua tahu kalau kolesterol merupakan awal dari semua penyakit berbahaya mulai dari stroke sampai serangan jantung.

Baca Juga: Sering Dijual Pedagang Nakal, Jangan Beli Terasi dengan Ciri-ciri Ini! Pelan-pelan Akan Membunuh Keluarga