Sajiansedap.com - Rini S Bon Bon dikenal sebagai salah satu public figure yang selalu bertingkah lucu.
Hal tersebut langsung berubah drastis setelah dirinya menghilang dari layar kaca.
Bahkan ia sempat nyaris kehilangan kaki karena peniti.
Rini adalah seorang pelawak ulung, sering juga bermain sinetron, dan menjadi pembawa acara.
Pelawak senior ini memulai kariernya sejak anak-anak.
Di tengah-tengah puncak karier, Ia terpaksa berhenti sejenak dari dunia hiburan.
Kondisinya yang sekarang sempat membuat masyarakat khawatir.
Kabar Rini S Bon Bon Sekarang
Bukan karena ingin mundur dari dunia hiburan, tetapi Rini harus melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Ia menderita penyakit diabetes mellitus tipe dua.
Bon Bon (sapaan Rini S Bon Bon) memang bertubuh gemuk.
Kadar kolesterol dan gula dalam darahnya cukup tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, sang adik bungsu, Nurahmi (36) menceritakan kondisi kesehatan sang kakak.
"Mak Cik (panggilan kakak dalam bahasa Pontianak) sudah menderita diabetes mellitus (DM) sejak 1996, penyakit yang diturunkan ayah kami, Suhandi Hasan (65). Dari tujuh bersaudara, aku dan keempat saudara kandung yang lain—termasuk Mak Cik—juga mengalaminya.", tutur Nurahmi.
Tak pelak, kenyataan itu mengakibatkan gangguan serius pada kesehatannya.
Ia bolak-balik ke rumah sakit, karena diabetes yang dideritanya.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Hampir Kehilangan Kaki Karena Peniti
Waktu itu tahun 2008, Bon Bon membeli sepatu baru untuk keperluan syuting, tapi sayang sepatunya terlalu sempit, sehingga mengakibatkan lecet pada ibu jari kaki kanan.
Lama-kelamaan lecet tersebut membentuk luka melenting.
Karena penasaran Ia pun memecahkan gelembung luka dengan peniti.
Namun, bukan mengering dan sembuh luka malah semakin parah.
Luka juga mengeluarkan nanah dan bau tidak sedap.
"Sebagai penderita diabetes, sudah seharusnya memang Mak Cik lebih waspada menangani luka di tubuhnya. Mungkin karena dia pikir lukanya akan langsung sembuh seperti luka-luka sebelumnya, ia pun santai saja dan merasa cukup membalutnya dengan kain kasa.", cerita sang adik.
Seperti yang sudah diketahui, luka pada DM tipe 2 memang sulit untuk disembuhkan.
Akibat luka tersebut, tekanan gula darah pada tubuh Bon Bon pun terus naik hingga 600 (batas normal 140).
Suntikan insulin sebelum makan, obat dari dokter, dan pengobatan alternatif tidak ada yang manjur.
Beberapa bulan kemudian, kakinya menghitam dan ada beberapa luka baru yang membentuk lubang di kaki atasnya.
Ia tidak mampu berjalan lagi.
Tiap kali akan menapakkan kaki, darah mengucur deras dari kakinya.
Akhirnya dokter menyarankan amputasi.
Namun, Bon Bon tak menyerah dan tidak langsung mengiyakan daran dokter.
Ia berdoa kepada Tuhan dan terus melakukan usaha penyembuhan.
Demi kesembuhan, Ia melakukan berbagai cara, dari pengobatan oleh dokter, mengatur pola makan sampai mengonsumsi herbal.
Ia mengubah pola makannya habis-habisan, walaupun sesekali suka nakal makan duren.
Setiap hari, Ia mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, juga mengganti asupan gula biasa dengan gula aren.
Sampai akhirnya Ia sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.
Nyaris putus asa, Bon Bon berhasil melawan penyakit ganas tersebut.
Kini tubuhnya sudah kembali sehat.
Semoga sehat selalu ya Bon Bon.