Namun hal ini disebut tidak tepat secara ilmiah oleh Breyer dan timnya.
"Kami percaya bahwa manfaat kesehatan yang dinikmati oleh pesepeda yang mengendarai dengan aman jauh lebih besar daripada risiko kesehatan," kata Breyer.
Temuan ini mengungkapkan bahwa pesepeda memiliki risiko kesehatan seksual dan saluran kencing yang sama dengan perenang maupun pelari.
Tapi, beberapa pesepeda, bagaimanapun, lebih rentan mengalami striktur uretra (penyempitan saluran kemih).
Selain itu, salah satu temuan yang mengejutkan dalam penelitian ini adalah para pesepeda intensitas tinggi justru memiliki fungsi ereksi yang lebih baik dibandingkan pesepeda intensitas rendah.
Dengan kata lain, baik karakteristik sepeda maupun jalan tampaknya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan seksual pesepeda pria.
Penelitian ini juga menemukan bahwa menurunkan stang lebih pendek daripada sadel meningkatkan mati rasa di area gentital dan luka di selangkangan.
Untuk mengatasi hal tersebut, para peneliti menyarankan untuk berdiri lebih dari 20% waktu saat bersepeda.
"Kami memantau lebih dekat pada mereka yang melaporkan mati rasa genital untuk melihat apakah ini adalah suatu prediksi untuk masalah masa depan," tutup Breyer.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Terlalu Sering Bersepeda Bisa Sebabkan Impotensi, Ini Kata Peneliti