Pria Wajib Waspada, Beredar Kabar Sering Bersepeda Bisa Sebabkan Impotensi, Begini Faktanya Menurut Peneliti
SajianSedap.com - Berespeda seolah menjadi tren saat pandemi Covid-19 ini.
Setiap hari, kita bisa melihat banyak orang yang bersepeda, entah itu sendiri maupun bersama rombongannya.
Hal tersebut pun membuat pembelian sepeda melonjak.
Tak heran bersepeda kini kembali menjadi salah satu olahraga yang paling diminati oleh masyarakat.
Namun belakangan ini kembali beredar bahwa bersepeda juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Baca Juga: Divonis Dokter Idap Kanker Paru-paru, Pria ini Ngaku Sembuh Total Tanpa Perlu Operasi, Kok Bisa?
Hal itu tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pria yang sering bersepeda.
Tapi, benar gak sih bersepeda dapat picu impotensi?
Simak penjelasan menurut penelitian ini bisa jadi jawabannya.
Pandangan Menurut Penelitian
Benarkah impotensi pada pria bisa dipicu karena sering bersepeda?
Jawabannya ternyata tergantung alias bisa iya, bisa juga tidak.
Dirangkum dari health.harvard.edu, sebuah riset yang dilakukan the Massachusetts Male Aging Study menemukan bahwa dalam keadaan tertentu, bersepeda memang dapat merusak saraf dan menekan arteri di penis.
Inilah yang diyakini menyebabkan masalah ereksi.
Risiko ini paling tinggi terjadi pada pria yang bersepeda selama lebih dari tiga jam seminggu.
Alasan bersepeda dapat menyebabkan impotensi adalah karena sadel sepeda memberikan tekanan konstan pada perineum, area antara alat kelamin dan anus.
Tekanan tersebut dapat membahayakan saraf dan memperlambat aliran darah yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada penis.
Jika hal ini berlanjut maka disfungsi ereksi juga dapat terjadi.
Namun, ada penelitian lain yang mengatakan fakta sebaliknya.
Hasil Penelitian pada 2.774 Pesepeda
Diketahui sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology tahun 2018 menemukan hal sebaliknya.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kesehatan seksual dan urologi tidak terkena dampak negatif karena bersepeda, terutama jika dibandingkan dengan renang atau lari.
"Kami percaya hasilnya akan memberi semangat bagi para pesepeda," ungkap Dr Benjamin Breyer, co-author penelitian ini dikutip dari Newsweek.
"Bersepeda memberikan manfaat kardiovaskular yang luar biasa dan berdampak rendah pada sendi," sambung ahli urologi dari University of California-San Francisco tersebut.
Penelitian ini sendiri melibatkan 2.774 pesepeda, 539 perenang, dan 789 pelari.
Para peneliti kemudian mengumpulkan berbagai kuesioner tentang kesehatan seksual, gejala prostat, dan gejala prostatitis kronis dalam tambahan pertanyaan mengenai infeksi saluran kemih, striktur uretra, mati rasa genital, dan luka di area selangkangan.
Peserta juga ditanya tentang kebiasaan mereka bersepeda, mulai dari intensitas bersepeda, kondisi jalan, hingga tipe sadel yang mereka gunakan.
Para peserta ini kemudian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu orang yang bersepeda lebih dari tiga kali per minggu selama lebih dari 2 tahun dengan jarak tempuh rata-rata 40 km sehari dan kelompok yang tidak memenuhi standar tersebut.
Hipotesis sebelumnya menekankan bahwa tekanan pada area genital secara berkepanjangan dan trauma mikro selama bersepeda mengakibatkan dampak kesehatan reproduksi negatif.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun hal ini disebut tidak tepat secara ilmiah oleh Breyer dan timnya.
"Kami percaya bahwa manfaat kesehatan yang dinikmati oleh pesepeda yang mengendarai dengan aman jauh lebih besar daripada risiko kesehatan," kata Breyer.
Temuan ini mengungkapkan bahwa pesepeda memiliki risiko kesehatan seksual dan saluran kencing yang sama dengan perenang maupun pelari.
Tapi, beberapa pesepeda, bagaimanapun, lebih rentan mengalami striktur uretra (penyempitan saluran kemih).
Selain itu, salah satu temuan yang mengejutkan dalam penelitian ini adalah para pesepeda intensitas tinggi justru memiliki fungsi ereksi yang lebih baik dibandingkan pesepeda intensitas rendah.
Dengan kata lain, baik karakteristik sepeda maupun jalan tampaknya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan seksual pesepeda pria.
Penelitian ini juga menemukan bahwa menurunkan stang lebih pendek daripada sadel meningkatkan mati rasa di area gentital dan luka di selangkangan.
Untuk mengatasi hal tersebut, para peneliti menyarankan untuk berdiri lebih dari 20% waktu saat bersepeda.
"Kami memantau lebih dekat pada mereka yang melaporkan mati rasa genital untuk melihat apakah ini adalah suatu prediksi untuk masalah masa depan," tutup Breyer.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Terlalu Sering Bersepeda Bisa Sebabkan Impotensi, Ini Kata Peneliti