Sementara Sukardi membantah memperjualbelikan jeroan ayam tiren, jeroan anjing dan daging bangkai anjing.
Dia mengolah makanan untuk makanan babi, tetapi beberapa saat kemudian dia mengatakan jeroan anjing untuk kosumsi sendiri. Namun saat warga membeli, dia menjualnya.
Ia pun membantah membeli bangkai ayam, karena dia membantu membersihkan kandang ayam.
Dalam sebulan, ia tidak menyetor secara rutin ke peternak tersebut.
Sebab, tidak setiap hari ada ayam maupun anjing yang mati. "Saya sering ikut membantu membersihkan kandang," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi DIY Gerebek Tempat Pengolahan Daging Ayam Tiren dan Bangkai Anjing "