Jadi Makanan Favorit di Malam Hari, Sering Makan Roti Bakar yang Dibungkus Kertas Koran Disebut Bisa Bikin Kanker! Begini Kata Ahli
SajianSedap.com - Nyemil di malam hari seakan tak terlewatkan bagi sebagian banyak orang.
Berbagai jajanan malam hari pun selalu membuat kita ngiler.
Salah satunya yaitu roti bakar yang jadi favorit sejuta umat.
Dengan pilihan rasa cokelat, stroberi, keju, nanas atau kombinasi keempatnya, dipadu olesan mentega dan susu kental manis, Roti Bakar acap kali menggugah selera para pecinta kuliner.
Apalagi selain rasa di atas, saat ini sudah banyak berbagai isian dan topping roti bakar yang tak akan buat kita bosan.
Namun, di balik menarik dan lezatnya kudapan ini, tersimpan potensi bahaya bagi si penikmat.
Penyebabnya, bukan dari kualitas roti, selai, dan bahan-bahan lain, tapi media pembungkus, yaitu koran.
Keseringan makan roti bakar yang dibungkus dengan koran ternyata berbahaya, lho!
Kok bisa?
Bisa Picu Kanker
Seperti diketahui, banyak penjual roti bakar yang biasa membungkus kudapan itu dengan kertas.
Masalahnya, tak hanya kertas polos atau khusus pembungkus makanan, kadang-kadang ada pedagang yang memakai kertas koran dan buku bekas.
Dilansir laman Healthsite, makanan yang ditiriskan, disimpan atau dibungkus koran bisa menyebabkan kanker.
Ini lantaran koran dicetak menggunakan tinta yang mengandung logam berat Pb (timbal).
Penelitian menunjukkan tinta bisa meresap ke dalam makanan dan bila dikonsumsi berbahaya bagi paru-paru, ginjal, hormon, serta memicu kanker.
Sebenarnya tak cuma koran dan kertas bertinta, kertas khusus pembungkus makanan pun berbahaya bagi kesehatan.
Mengandung bahan kimia berbahaya
Studi yang dipublikasi jurnal Environmental Science & Technology Letters menyatakan, kertas untuk pembungkus burger, nasi, sandwich, dan kentang, lalu kotak ayam goreng, dan kardus pizza mengandung bahan kimia sintetik.
Sementara itu, artikel Kompas.com, Kamis (7/12/2017) menuliskan, sejumlah penelitian menemukan kertas pembungkus makanan mengandung bisphenol A ( BPA).
Bahan kimia ini diyakini berbahaya bagi tubuh.
Diberitakan WebMD, Kurunthachalam Kannan, seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health menjelaskan, kandungan BPA pada kertas pembungkus makanan sangatlah tinggi.
Menurut ia, kadar BPA tinggi pada umumnya terdapat dalam kertas pembungkus makanan yang merupakan hasil daur ulang.
Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.
“Saat BPA masuk ke dalam tubuh, zat tersebut dapat meniru fungsi dan struktur hormon estrogen,
sehingga memengaruhi proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi, dan reproduksi,” katanya.
Healthline melansir 92 persen penelitian independen menemukan dampak negatif penggunaan BPA pada kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut.
Pada wanita, efek negatif itu antara lain, meningkatkan risiko keguguran saat hamil, menurunkan produksi sel telur sehat, membuat sulit hamil, dan meningkatkan risiko kanker payudara.
Baca Juga: Bahaya Kalau Direndam Koran! Harus Tahu Cara Aman dan Mudah Mengurangi Rasa Asin dari Ikan Asin Ini
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sedangkan pada pria, paparan BPA membuat jumlah sperma mereka rendah sehingga meningkat risiko hingga 30-46 persen untuk menghasilkan embrio berkualitas rendah. P
ara pria tersebut pun bisa sulit ereksi dan orgasme, serta meningkatkan risiko kanker prostat.
Di sisi lain, efek buruk BPA dapat membuat anak hiperaktif, agresif, rentan cemas dan depresi. Dampak ini akibat dari sang ibu yang terpapar BPA tinggi ketika mengandung.
Baca Juga: Sering Banget Dilakukan, Inilah Bahaya Membungkus Makanan dengan Kertas Koran, Waspada!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Langkah Awal Jaga Kesehatan dan Lingkungan Dimulai dari Kemasan Makanan