SajianSedap.com - Penyanyi Nindy Ayunda buka suara terkait tudingan pihak keluarga suami, Askara Parasady Harsono yang menyebutkan menculik hingga menyiksa sopir dan susternya.Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube cumi-cumi.com pada Selasa (16/2/2021).
Ditemui di Komnas Perempuan, Nindy hadir bersama suster dan sopir pribadinya.
Baca Juga: Warteg Gang Mangga in Glodok, West Jakarta, It's the Foods That Make People Loyal
Baca Juga: Warung Wardani at Transpark Bintaro, a Lovely Balinese Restaurant in a Modest Setting
Ia membeberkan semua perkara mulai dari perbuatan tidak menyenangkan keluarga Aska.
Bahkan, Nindy juga membongkar aib Aska yang sering melakukan KDRT di rumah.
Yang paling menyayat hati, Nindy juga mengungkap reaksi sang ibu saat melihat wajahnya penuh lebam.
Nindy Selalu Pergi ke Rumah Orang Tua Tiap Bertengkar
Ya, dikutip dari Youtube Cumicumi.com, Nindy mengaku sudah sejak tahun 2018 rumah tangganya mulai goyah.
Hal tersebut lantaran Ia menemukan bukti kalau Aska telah sejak lama berselingkuh dengan beberapa wanita.
Nindy bahkan juga mengaku sejak awal berumah tangga menerima KDRT dari sang suami.
Ia bahkan membawa bukti wajahnya yang lebam dan babak belur, lo.
"Jadi pada tanggal 18 Desember saya mendapatkan KDRT lagi yang terus menerus intensitasnya. Jadi tanggal 18 saya ada percekcokan saya dipukul tanggal 18.", cerita Nindy.
Ia pun mengaku selalu pergi ke rumah orang tuanya tiapnya bertengkar dengan Aska.
Nah, di tanggal 28 Desember 2020 inilah, sang ibu pertama kali melihat wajah sang putri yang lebam.
"Akhirnya tanggal 18 itu saya pergi ke rumah ibu saya. Akhirnya tanggal 19 itu Ibu saya melihat kalau saya lebam-lebam, walaupun padahal sudah saya tutup-tutupin dan akhirnya dia tahu karena bengkak-bengkak muka saya pada saat itu.", lanjutnya.
Melihat hal tersebut, sang ibu ternyata bersikap tegas dan logis, lo.
Ia langsung meminta Nindy untuk melakukan visum sebagai barang bukti.
"Dan dia nyuruh saya sama kakak saya mohon untuk berangkat visum. Hal itulah yang membuat saya jadi kuat, karena tadinya selama 9 tahun saya tidak pernah menceritakan itu apapun bentuknya.", cerita Nindy lagi.
Hal inilah yang akhirnya membuat Nindy jadi kuat dan mantap bercerai.
Pasalnya selama ini, Nindy masih mempertahankan rumah tangga lantaran orang tuanya tak tahu kalau sang putri sering dipukul.
Nindy pun berusaha menjaga hati orang tuanya selama ini.
"Ibu saya kan akhirnya udah tahu. Akhirnya saya disupport untuk bikin visum. Kakak saya nganterin saya ke Polres Jakarta Selatan. Atas dasar itulah yang membuat saya menjadi kuat. Jadi yaudah saya jalani. Kalau misalnya orang tua saya gak tahu, mungkin saya akan tetap memafkan lagi, ya sudahlah sudahlah sudahlah.", tutupnya.
Keluarga Aska Ambil Surat Berharga
Dalam kesempatan yang sama, Nindy juga mengaku keluarga Aska melakukan perbuatan kurang menyenangkan pada dirinya.
Ternyata sang suster dan sopir diberi imbalan naik gaji jika bisa mengambil surat berharga dari brankas di rumah Nindy.
"Jadi hari Kamis, saya mendapati suster saya merekam pembicaraan kami, saya, ibu dan kakak saya. Sehingga tertangkap tangan pada saat itu, tentu tidak mugnkin saya lepaskan begitu saja, saya amankan anak buah saya ini. Saya ingin bertanya apa yang terjadi.", jelas Nindy.
Sang suster pun mengaku kalau dirinya disuruh untuk memata-matai Nindy oleh keluarga Aska.
"Ternyata saya membuka itu semua. Lia itu ditugaskan untuk memata-matai saya. Memvideokan saya sedang ngapain saja, sama siapa, ngapain aja, dan disuruh mengambil surat-surat berharga di dalam brankas saya. Itu Lia yang ambil dan diserahkan kepada adik kandung Aska", kata Nindy yang dibenarkan oleh sang suster.
"Jadi mereka bicara baik-baik saja, tapi sudah sampai urusaannya ke harta-harta. Jadi sertifikat rumah, BPKB, surat berharga diambil oleh mereka", kata Nindy lagi.
Dengan tegas, Nindy yang 11 tahun menikah dengan Aska pun menekankan kalau dirinya punya hak penuh atas harta keluarganya.
"Kan katanya baik-baik saja sama saya, tapi melakukan hal seperti ini, mau ngapain gituloh?"
"Saya punya hak 100 persen atas apapun itu urusan harta-harta. Saya mikirin aja juga enggak gitu. Cuma intinya sekarang dapet informasi kalau Aska memberikan surat kuasa. Harusnya surat kuasa itu diperlihatkan dulu pada saya, baru kemudian silahkan buka brankas. Saya aja gak ada buka-buka, kok itu dilakukan dulu", ucap Nindy tegas.
Nindy bahkan juga membongkar fakta kalau keluarga Aska ingin keduanya rujuk.
Padahal sejak awal, Nindy mengetahui kalau keluarga sudah setuju dengan perceraian keduanya.
"Padahal yang saya pahami pihak keluarga setuju saya melakukan perceraian, gak ada masalah kok. Tapi pihak pengacara bilang keluarganya ingin mendamaikan apa segala macem, ini kan bukan damai jadinya, malah jadi keruh panjang", ceritanya.
"Untuk apa sih, saya pun sedang dalam kondisi tidak tenang. Saya pun terpecah belah, urusan anak, urusan segala macem. Saya biasa ada pasangan, tiba-tiba pasangan saya gak ada. Jadi gak mudah untuk melakukan hal ini, cuma ditambah lagi dengan hal-hal lain yang dilakukan keluarga suami saya. Sekarang fokus dulu apa yang harus kita lakukan, kok ini urusan harta duluan", tutup Nindy.