Sebelum Beli Daging Sapi, Yuk Ketahui Bedanya Grass-fed dan Grain-fed

By Yussy Maulia, Rabu, 17 Februari 2021 | 15:12 WIB
Ilustrasi membeli daging sapi. (Shutterstock)

SajianSedap.com – Daging sapi sering menjadi bahan makanan andalan untuk dijadikan berbagai hidangan istimewa. Perayaan hari-hari istimewa seringkali diisi dengan bersantap beragam hidangan dengan bahan daging sapi, seperti rendang, gulai, soto, atau semur.

Tak hanya hidangan khas Nusantara, daging sapi yang diolah menjadi makanan ala barat seperti bistik, gelantin, dan steak pun sudah lazim bagi masyarakat Indonesia.

Seiring dengan semakin berkembangnya tren kuliner, masyarakat Indonesia pun dihadapkan pada jenis dan tingkatan kualitas daging yang beragam.

Dulu, saat membeli daging sapi, Sase Lovers hanya perlu memilih daging berdasarkan bagian tubuh sapi. Saat ini, terdapat pilihan daging berdasarkan pakan yang dikonsumsi sapi, yaitu grass-fed (rumput) atau grain-fed (biji-bijian dan gandum). Apa bedanya ya, Sase Lovers?

Baca Juga: Konsumsi Daging Merah Bisa Jadi Bagian dari Diet Sehat, Ini Manfaatnya

Meski kualitas dan kandungan nutrisinya sama, ada sedikit perbedaan antara daging sapi yang diberi pakan rumput dengan pakan gandum.

Supaya lebih jelas, berikut informasi yang Sajian Sedap rangkum dari laman True Aussie Beef and Lambafiliasi dari Meat and Live Stock Australia (MLA) yang bergerak di industri peternakan daging sapi dan domba Australia.

Berbeda warna, tekstur, dan rasa

Daging sapi yang diberi pakan rumput cenderung bervariasi dari segi rasa dan tekstur (kelembutannya).

Ketiga hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas rumput yang menjadi pakan, hingga kondisi tanah, topografi, dan iklim di peternakan.

Biasanya, warna dari daging sapi grass-fed ini cenderung merah gelap. Lemaknya pun berwarna krem hingga kekuningan. Warna tersebut dipengaruhi oleh kandungan karoten pada rumput yang dikonsumsi sapi.

Berbeda dari sapi grass-fed, sapi grain-fed diberikan makan gandum dan bijian-bijian lain. Daging sapi grass-fed juga cenderung menghasilkan daging dengan rasa, tekstur, dan kelembutan yang konsisten.

Baca Juga: Resep Tumis Daging Sapi Paprika Enak Ini Pasti Hadir Di Meja Makan Siang Nanti

Berbeda kandungan lemak

Perbedaan antara daging sapi grass-fed dan grain-fed juga terletak pada kandungan lemak. Ini terlihat dari sebaran marbling—lemak yang membungkus otot dan daging.

Ketika dimasak, sebaran marbling pada daging sapi grass-fed hampir tidak terlihat. Karena dikembangbiakkan secara eksklusif di padang rumput, daging sapi pakan rumput Australia secara alami rendah lemak dan kolesterol, namun memiliki tingkat asam lemak Omega 3 yang lebih tinggi. Dengan kata lain daging jenis ini cocok bagi Anda yang sedang diet sehat rendah lemak.

Sementara, daging grain-fed didominasi oleh sebaran marbling yang mengisi tekstur daging, terutama jika jangka waktu pemberikan pakan grain melebihi 150 hari. Misalnya, long-fed Angus atau Wagyu, yang diberi jangka waktu pakan sampai 200-300 hari sehingga sebaran marbling pada daging jenis tersebut lebih terlihat.

Namun, bukan berarti tidak sehat. Sebaran marbling ini malah membuat daging lebih empuk dan juicy setelah dimasak. Selain itu, saat marinasi, daging grain-fed bisa membuat cita rasa bumbu semakin kuat tanpa mengurangi kesegaran daging.

Baca Juga: Resep Sate Daging Panggang Enak, Kreasi Sate Daging yang Lebih Menggugah Selera

Mengutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (31/8/2020), Chef Chandra Yudasswara dalam acara peluncuran kampanye Beef Up dari True Aussie Beef menyampaikan, kandungan nutrisi keduanya sebenarnya kurang lebih sama.

Perbedaan antara daging sapi grass-fed dan grain-fed adalah rasa dan kelembutan yang dipengaruhi oleh sebaran marble.

“Akan terasa perbedaan rasa daging dan lemak pada kedua daging ini. Namun, kalau ditanya mana yang lebih enak, tergantung selera. Kalau soal nutrisi, kurang lebih sama,” ujar Chef Chandra.

Tips masak daging sapi yang nikmat

Ada banyak cara untuk mengolah daging sapi jadi makanan lezat. Meski demikian, Anda harus pilih potongan daging yang sesuai dengan resep dan teknik memasaknya.

Misalnya saja pada menu masakan steak yang cukup populer. Jenis potongan daging yang umumnya digunakan adalah bagian has dalam atau tenderloin. Bagian ini terkenal empuk dan mengandung sedikit lemak.

Supaya hasilnya lebih pas, Anda bisa gunakan termometer daging untuk mengukur kematangan daging. Sebagai informasi, daging sapi grass-fed bisa 30 persen lebih cepat matang dibanding daging grain-fed.

Jika Anda ingin daging dengan tingkat kematangan rare, Anda bisa mengangkat daging saat suhu mencapai 55-60 derajat celcius. Untuk tingkat medium, angkat daging di suhu 65-70 derajat celcius. Sementara untuk tingkat well-done, angkat di suhu 75 derajat celcius.

Baca Juga: Pantas Daging Merah Segar Menjadi Alot, 2 Kesalahan Saat Memotong Ini Tanpa Sadar Sering Dilakukan

Selain itu, cukup balik daging satu kali saja. Hal ini untuk mencegah tekstur daging jadi alot dan kurang nikmat.

Terakhir, jika daging sudah matang, lakukan resting atau mendiamkan daging selama 5-10 menit sebelum dipotong supaya teksturnya lebih juicy dan bumbunya lebih meresap.

Anda bisa pilih daging sapi Australia yang berkualitas dan menghasilkan cita rasa yang nikmat setelah dimasak. Selain itu, daging sapi Australia juga memberikan tingkat kematangan yang lebih cepat. Marbling juga membuat daging lebih juicy dan menghasilkan rasa tasty saat disulap jadi hidangan nikmat.

Dari segi keamananan pangan, Anda juga tidak perlu ragu, sebab daging diproses dengan teknologi terkini yang sesuai dengan standar penjagalan Australia dan memenuhi syarat teknis Indonesia dimana daging diproses dengan aman dan halal.

Untuk cari informasi lebih lanjut seputar kandungan nutrisi, jenis daging, hingga resep olahan daging sapi Australia, yuk kunjungi laman True Aussie Beef and Lamb di sini dan ikuti Instagram @trueaussieid.