Astagfirullahaladzim! Petugas Grebek Kerupuk Asinan untuk Takjil yang Dicampur Pewarna Tekstil, Efeknya untuk Tubuh Ngeri Banget

By Virny Apriliyanty, Rabu, 21 April 2021 | 17:10 WIB
Astagfirullahaladzim! Petugas Grebek Kerupuk Asinan untuk Takjil yang Dicampur Pewarna Tekstil, Efeknya untuk Tubuh Ngeri Banget (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Astagfirullahaladzim! Petugas Grebek Kerupuk Asinan untuk Takjil yang Dicampur Pewarna Teksil, Efeknya untuk Tubuh Ngeri Banget

SajianSedap.com - Kebiasaan jajan jelang Ramadhan memang terjadi dimana-mana.

Makanya, ada istilah pasar dadakan selama bulan Ramdhan di pinggir-pinggir jalan.

Biasanya, pedagang dadakan ini menjual aneka makanan mulai dari kolak, gorengan sampai kerupuk asinan.

Baca Juga: Jadi Favorit Saat Buka Puasa! Stop Makan Bubur Ayam dengan 2 Topping Ini Kalau Tak Mau Mati Muda, Bahayanya Tak Setara Nikmatnya

Baca Juga: Sering Banget Dilakukan, Ini Efek Buruk yang Terjadi Jika Langsung Tidur Setelah Sahur! Bisa Nyesel Seumur Hidup

Tapi, sebagai pembeli kita harus lebih pintar, lo.

Soalnya petugas menemukan kerupuk asinan untuk takjil yang dicampur pewarna tekstil.

Bahayanya mengerikan banget kalau sampai termakan.

Kerupuk Asinan Takjil Dicampur Pewarna Tekstil

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ( BBPOM) Jakarta menemukan dua sampel bahan makanan berbahaya.Hal ini didapat dari hasil uji lab yang dilakukan pada 52 sampel menu takjil di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019) petang.Dua sampel tersebut merupakan kerupuk merah dalam menu asinan yang terbukti positif mengandung pewarna tekstil berjenis rhodamin B.

Kerupuk merah yang terbukti positif mengandung bahan pewarna tekstil berjenis rhodamin B ditemukan di Benhill, Jakpus, Rabu (8/5/2019) petang.

Baca Juga: HATI-HATI Buang Struk ATM Sembarangan, Polisi Tangkap 2 Pria Yang Bobol Uang Ratusan Juta Cuma Pakai Sampah Struk ATM! Begini Modusnya

Baca Juga: Bukannya Sehat, Makan Gado-gado dengan 2 Bahan Favorit Ini Malah Bikin Mati Muda! Ini Bahaya yang Terjadi dalam Tubuh"Dari 52 sampel ada dua yang positif menggunakan rhodamin. Rhodamin ini pewarna tekstil yang warnanya merah," kata Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Jakarta Asri Rini kepada Kompas.com."Bahan ini biasanya membuat makanan warnanya jadi merah terang," ujarnya.Ia mengatakan, rhodamin B menyebabkan gangguan hati dan ginjal serta kanker kandung kemih.Sejak awal, BBPOM Jakarta telah mencurigai sejumlah makanan yang diperkirakan mengandung bahan berbahaya.

Kerupuk merah dan kuning menjadi sasaran utama karena kerap kali terbukti mengandung pewarna tekstil.Rini dan jajaran langsung menghampiri pedagang asinan yang kerupuknya terbukti mengandung rhodamin B, Nuke.Mereka memberi tahu hasil uji lab dan meminta Nuke memisahkan kerupuk merah tersebut dari kemasan asinan. "Astagfirullahaladzim, saya juga enggak tahu ya, soalnya ini, kan, kerupuk kita cuma beli di pasar tahunya," ujar Nuke.

Baca Juga: Sering Beredar di Bulan Ramadhan! Makan Sarden Dari Kaleng yang Penyok Ternyata Bisa Membahayakan Kesehatan, Berikut Penjelasan AhliNuke beralasan asinan yang dijualnya merupakan dagangan titipan."Saya enggak tahu, soalnya ini teman nitip, tetapi ya sudah ini saya pisahkan. Kalau pakai (kerupuk) yang kuning katanya aman," katanya.Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, sidak BBPOM bertujuan melindungi dan meningkatkan kepercayaan pembeli takjil di Pusat Jajanan Takjil Benhil."Selain untuk melindungi masyarakat, ini juga supaya nanti meningkatkan kepercayaan karena makanan di sini diketahui sudah melalui uji pemeriksaan dari BBPOM Jakarta," ujar Irwandi.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Bayu Sari Hastuti mengklaim pihaknya segera mengecek ke pasar-pasar untuk memastikan suplai bahan makanan ke para pedagang takjil tak mengandung bahan berbahaya."Kami nanti akan telusuri ke pasar-pasar juga, nanti bisa kami lakukan pembinaan," ujar Bayu. Kawasan Bendungan Hilir tersohor sebagai salah satu pusat jajanan takjil di Ibu Kota.Sebanyak 45 pedagang yang membuka lapak di area depan Pasar Bendungan Hilir yang tengah dibangun.

Baca Juga: Stop Kalau Tidak Mau Mati Muda dan Sayang Nyawa Keluarga, Jangan Makan Gorengan Ditambah Dua Lauk ini Mulai Sekarang

Pabrik Kue Pakai Telur Busuk

Industri kue kering yang berloaksi di Desa Tukum, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur digerebek dan disegel polisi, Selasa (7/1/2020).

Penyegelan dilakukan, karena hasil dari pemeriksaan polisi meenemukan adanya pelanggaran.

Yaitu, pemilik industri berinisial IS menggunakan bahan dasar telur busuk untuk pembuatan kue kering yang dipasarkan.

"Setelah dilakukan pengecekan memang benar di desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang ditemukan rumah produksi kue kering yang menggunakan bahan baku tidak layak konsumsi, yakni telur gagal tetas, sehingga merugikan masyarakat sebagai konsumen," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pitra Andrias Ratulangi.

Dari informasi yang diterima, alasan pemilik usaha kue kering itu menggunakan bahan dasar telur busuk karena harganya yang dianggap lebih murah.

Sehingga keuntungan yang diraup dari hasil penjualan bisa lebih banyak.

"Berdasarkan keterangan IS, telur-telur busuk itu diperoleh dari seseorang yang berinisial S dari Probolinggo dengan harga Rp 300 per butir yang dikirim setiap seminggu dua kali dengan jumlah sekitar 3.000 hingga 5.000 butir sekali kirim," terangnya.

Lebih lanjut Pitra mengatakan, selain menggunakan bahan dasar yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, usaha yang dijalankan IS juga tidak dilengkapi dengan izin usaha dari Dinas Kesehatan dan BPOM, serta sertifikat halal dari lembaga terkait.

Baca Juga: Catat Kalau Masih Sayang Nyawa! Makan Gorengan Dicampur 2 Bahan Ini Bisa Bikin Mati Muda, Anda Sering Lakukan?

Usaha itu sudah dijalankan IS sejak 2014.

Adapun wilayah pemasaran dari produk olahan kering yang dilakukan menyasar ke sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Lumajang, Probolinggo, dan Jember.

"Rumah produksi makanan ringan itu beromset puluhan juta per bulannya karena berdasarkan pengakuannya, produksi dilakukan seminggu empat kali dan dalam sekali produksi bisa mendapatkan omset Rp 4,5 juta yang diedarkan di wilayah Tapal kuda," jelasnya.

Akibat perbuatannya itu, IS akan dijerat polisi dengan pasal 35 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kerupuk Asinan untuk Takjil Mengandung Pewarna Teksil Beredar, Bisa Akibatkan Kanker & Sakit Ginjal

Baca Juga: Jadi Andalan Melepas Dahaga Saat Buka Puasa, Siapa Sangka Minum Es Teh Manis Bisa Berikan Dampak Buruk untuk Tubuh